Amankan Pengumuman Pemilu 2019 di KPU, Polisi Hanya Dibekali Tameng

Senjata dan peluru tajam hanya digunakan tim antianarkis

Jakarta, IDN Times - Personel kepolisian yang bertugas melakukan pengamanan penetapan hasil pemilu di depan Gedung KPU RI hanya dibekali tameng, water canon dan gas air mata, tanpa senjata api dan amunisi tajam.

"Senjata api dan peluru tajam hanya digunakan oleh tim antianarkis kepolisian yang berada di markas komando," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal, Senin (20/5) malam, dilansir dari Antara.

Tim antianarkis disebutnya akan keluar dari markas komando hanya ketika mendapat perintah dari Kapolda Metro Jaya pada saat kondisi anarkis.

Iqbal menuturkan, tembakan yang dilepaskan tim antianarkis hanya bersifat melumpuhkan.

"Prinsipnya di dalam pelaksanaan pengamanan ini, seluruh anggota Polri di-back-up TNI tidak menggunakan amunisi tajam," ucap Iqbal.

Lebih dari 30 ribu personel TNI-Polri akan diturunkan untuk mengamankan objek-objek vital nasional di DKI Jakarta saat penetapan hasil Pemilu 2019.

Fokus utama sistem pengamanan saat penetapan hasil Pemilu 2019 adalah Gedung KPU dan Bawaslu.

Pengamanan yang akan diterapkan di KPU adalah sistem empat ring, yakni ring satu di dalam Gedung KPU, ring dua di sekitar Gedung KPU, ring tiga area parkir kendaraan, dan ring empat di jalan depan Gedung KPU.

Baca Juga: [LINIMASA] Detik-Detik Menjelang Pengumuman Pemenang Pilpres 2019

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya