Amnesty: Tragedi Kiwirok Jadi Pengingat Jokowi soal Konflik Papua

Negara diminta usut tuntas kematian nakes Gabriela

Jakarta, IDN Times - Amnesty International Indonesia mendesak negara segera mengusut tuntas kematian tenaga kesehatan atau nakes bernama Gabriela Meilani, dalam tragedi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada 13 September lalu.

Amnesty juga meminta semua pelaku pelanggaran HAM, baik aparat keamanan, kelompok bersenjata, maupun warga biasa yang terbukti terlibat harus diadili secara terbuka, efektif, dan independen di pengadilan sipil.

“Tragedi ini seharusnya menjadi pengingat bagi Presiden Jokowi untuk mengevaluasi pendekatan keamanan yang selama ini dipraktikkan dalam menyelesaikan konflik di Papua," ujar Deputi Direktur Amnesty International Indonesia Wirya Adiwena dalam siaran tertulis, Minggu (19/9/2021).

"Selain itu, untuk mencegah siklus kekerasan yang terus berulang di Papua, negara harus segera mengakhiri impunitas yang selama ini terjadi," sambung Wirya.

Baca Juga: 9 Nakes di Distrik Kiwirok Papua Alami Trauma Usai Penyerangan   

1. Amnesty mengecam keras insiden di Kiwirok

Amnesty: Tragedi Kiwirok Jadi Pengingat Jokowi soal Konflik PapuaKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bakar fasilitas umum di Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021). (dok. Satgas Nemangkawi)

Wirya menyesalkan dan mengecam keras terjadinya insiden yang membuat perawat Gabriela yang terpaksa lari dan menyelamatkan diri dari serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puskesmas Kiwirok.

"Serangan, penyiksaan, dan perbuatan yang merendahkan martabat manusia apapun, apalagi sampai yang mengarah ke pembunuhan di luar hukum tidak bisa dibenarkan. Hak untuk hidup adalah hak fundamental," tegas dia.

2. Satu nyawa nakes memengaruhi pelayanan kesehatan

Amnesty: Tragedi Kiwirok Jadi Pengingat Jokowi soal Konflik PapuaDua orang tenaga kesehatan beristirahat sejenak saat menunggu pasien di ruang isolasi COVID-19 Rumah Sakit Umum (RSU) Dadi Keluarga, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Tidak lupa, Amnesty International Indonesia juga berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Gabriela yang diduga jatuh ke jurang saat berusaha menyelamatkan diri dari serangan KKB.

"Di tengah pandemik COVID-19, hilangnya satu nyawa nakes sangat memengaruhi pelayanan kesehatan di wilayah setempat," kata Wirya.

3. KKB menyerang Distrik Kiwirok dan membakar sarana-prasarana

Amnesty: Tragedi Kiwirok Jadi Pengingat Jokowi soal Konflik PapuaInformasi duka meninggalnya perawat Gabriella Meilani akibat diserang anggota KKB di Papua (Dokumentasi IDI)

Diketahui, KKB menyerang Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dan membakar sarana-prasarana serta fasilitas umum seperti Puskesmas, sekolah, pasar, kantor Bank Papua hingga perumahan guru dan tenaga medis. Saat kejadian, tenaga kesehatan berpencar untuk menyelamatkan diri.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati menyampaikan duka cita mendalam, dan menyesalkan peristiwa kekerasan yang dilakukan KKB terhadap tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

''Kami sangat menyayangkan peristiwa yang terjadi, sehingga
saudari Gabriela Meilan gugur dalam melaksanakan tugas,'' kata Widyawati dikutip laman kemkes.go.id, Kamis (16/9/2021).

Kemenkes menerima informasi dari Polda Papua terkait tindakan kekerasan KKB pada tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, bahwa ada 10 nakes yang berusaha mengamankan diri saat KKB menyerangnnya.

"Dari 10 tenaga kesehatan, sebanyak 8 orang sudah mengamankan diri di pos TNI," ujar Widyawati.

Sementara dua nakes lainnya dinyatakan ditahan KKB. Setelah dilakukan pencarian aparat TNI-Polri, satu nakes berhasil ditemukan dalam keadaan hidup, dan satu lagi dalam kondisi meninggal dunia.

Baca Juga: Kesaksian Nakes di Papua Lihat Rekan Disiksa dan Dibunuh KKB 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya