Atasi Krisis Air, MUI Gencar Kampanyekan Eco Masjid 

Seperti apa ya konsep masjid ramah lingkungan

Jakarta, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) menggencarkan konsep masjid ramah lingkungan atau eco masjid.

"Tujuan konsep eco masjid ramah lingkungan ini untuk menghadapi ancaman krisis air yang saat ini sudah kita rasakan," ujar Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia, Dr. Hayu Susilo Prabowo, dalam acara Green Growth and Sustainability Expo 2019 dan Diskusi Pojok Iklim, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (15/5) malam.

Baca Juga: Fakta-fakta Pengambilalihan Swastanisasi Air DKI Jakarta

1. 40 persen air tanah sudah tercemar

Atasi Krisis Air, MUI Gencar Kampanyekan Eco Masjid IDN TIMES/ Dini suciatiningrum

Hayu mengungkapkan masjid merupakan tempat ibadah suci sehingga sebelum melakukan salat, jemaah akan berwudu dulu untuk menyucikan jasmani.

Namun, rata-rata jemaah hanya tahu bagaimana tata cara berwudu, tetapi tidak memperhatikan apakah air yang digunakan sudah bersih dan menyucikan.

Dalam Islam, ketersediaan air bersih dan sanitasi yang baik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan manusia, namun juga sebagai salah satu syarat ibadah, yaitu bersuci dari hadas besar dan kecil.

"Jakarta sudah mulai terancam air bersih. Pasalnya, 40 persen kandungan air tanah sudah tercemar bakteri e-coli. Jadi secara umum, masjid kesulitan air bersih jadi memang dibutuhkan sanitasi," ujar dia.

 

2. Wudu secara berlebihan

Atasi Krisis Air, MUI Gencar Kampanyekan Eco Masjid Pexels/Pixabay

Untuk itu, Hayu terus mengampanyekan eco masjid yang mempunyai tiga program, yakni hemat air, simpan air, dan jaga air

Hemat air dalam konsep eco masjid mengajak umat Islam untuk wudu dalam takaran satu mud yang artinya setara dengan volume air pada kedua telapak tangan orang dewasa, atau sama dengan 625–1.030 ml, atau sekitar satu botol air mineral ukuran sedang.

"Namun kenyataannya, banyak yang berwudu secara berlebihan," kata Hayu.

 

3. Atur debit keran air wudu

Atasi Krisis Air, MUI Gencar Kampanyekan Eco Masjid IDN Times/ Dini suciatiningrun

Selain itu, penerapan eco masjid juga mengikuti sunah Rasul, yakni bisa mengatur debit keran air. Sehingga, pihaknya mengajak pengurus masjid agar memasang pembatas aliran air pada keran untuk wudu.

“Alat pembatas aliran air keran bisa dibuat sendiri, tutorial bisa dilihat di Youtube. Pengujian menunjukkan penghematan penggunaan air dapat mencapai 50 hingga 70 persen,” jelas Hayu.

 

4. MUI targetkan 1000 masjid

Atasi Krisis Air, MUI Gencar Kampanyekan Eco Masjid IDN Times/ Dini suciatiningrum

Hayu mengakui, sejak program eco masjid mulai dikampanyekan tiga tahun lalu, tidak banyak masjid yang menerapkannya.

Untuk itu, pihaknya menggandeng berbagai institusi untuk menerapkan eco masjid.

"Di Jakarta, masih sedikit yang menerapkan eco masjid, jadi kami juga akan gandeng Pemprov DKI Jakarta. Secara nasional, MUI memiliki target 1.000 masjid yang menerapkan eco masjid di tahun 2020," imbuh dia.

 

Baca Juga: Cegah Sebaran Virus Cacar Monyet, Pengawasan Bandara Soetta Diperketat

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya