Aturan Bebas Masker, Epidemiolog: Jangan Percaya Diri, Belum Aman!

Pelonggaran masker harus terukur

Jakarta, IDN Times - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menegaskan, aturan bebas masker di ruang terbuka jangan sampai membuat publik percaya diri dan abai.

Dicky mengingatkan kondisi Indonesia saat ini belum cukup aman, artinya kebijakan pelonggaran masker harus dikendalikan dan terukur.

"Kita ada masa transisi yang disampaikan 6 bulan itu. Kita harus lihat karena saya memprediksi kita akhir tahun ini sudah dalam situasi yang jauh lebih baik dan aman. Tapi kalau banyak negara melakukan pengabaian risiko menjadi besar," ujar Dicky dalam pesan suara yang diterima IDN Times, Kamis (19/5/2022).

1. Pemerintah sebaiknya berhati-hati menarasikan situasi pandemik

Aturan Bebas Masker, Epidemiolog: Jangan Percaya Diri, Belum Aman!Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/2/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Dicky mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menarasikan situasi pandemik saat ini, sehingga tidak membangun euforia yang nantinya merugikan diri sendiri.

“Mengenai penggunaan masker ini, kita harus sangat hati-hati terutama menarasikan ini. Dalam artian, jangan sampai membangun euforia atau percaya diri berlebihan yang akhirnya membuat kita abai dan merugikan kita sendiri,” kata Dicky.

Baca Juga: Moeldoko Minta Masyarakat Tak Euforia soal Pelonggaran Aturan Masker

2. Masker mencegah penyakit yang ditularkan dari udara

Aturan Bebas Masker, Epidemiolog: Jangan Percaya Diri, Belum Aman!ilustrasi anak memakai masker (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Dicky menerangkan penggunaan masker merupakan suatu perilaku yang murah, mudah dan efektif mencegah penyakit termasuk COVID-19 yang ditularkan melalui udara.

"Pemakaian masker yang dikombinasikan dengan peningkatan cakupan vaksinasi sangat signifikan berkontribusi dalam menurunkan dan memperbaiki situas, ingat kita masih menghadapi Omicron dan keturunannya," katanya.

3. Kebijakan pelonggaran masker jika cakupan dosis ketiga di atas 50 persen

Aturan Bebas Masker, Epidemiolog: Jangan Percaya Diri, Belum Aman!Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Menurut Dicky, seharusnya kebijakan pelonggaran masker diterapkan jika cakupan dosis ketiga minimal di atas 50 persen dari total populasi, seperti yang diterapkan Australia.

"Indonesia belum mencapai 50 persen dosis ketiga, saya kira harus berhati-hati terutama melihat situasi setempat, apakah cakupan vaksinasi 3 dosis sudah di atas 50 persen atau belum,” ucapnya.

Baca Juga: Presiden Izinkan Aktivitas Tanpa Masker, Wagub DKI: Senang dan Dukung!

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya