Basarnas Cek Lokasi Tanda SOS di Pulau Laki, Begini Hasilnya

Tim SAR tidak menemukan sesuatu adanya SOS

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) merespons kabar adanya tanda bantuan atau SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Dalam akun Instagram resmi @sar_nasional mengunggah video pencarian titik SOS di pulau yang diketahui berdekatan dengan lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Nampak seorang petugas memasuki pulau tidak berpenghuni tersebut. Video tersebut juga dilengkapi caption bahwa petugas tidak menemukan sesuatu.

"Tim SAR melakukan penyisiran ke Pulau Laki terkait beredarnya informasi signal SOS di pulau tersebut. Hasil penyisiran Tim SAR tidak menemukan sesuatu di titik tersebut," tulis akun tersebut dikutip IDN Times, Kamis (21/1/2021).

Baca Juga: Heboh, Tanda SOS di Pulau Laki Dekat Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air

1. Warganet apresiasi usaha Tim SAR

Basarnas Cek Lokasi Tanda SOS di Pulau Laki, Begini HasilnyaTangkapan layar akun instagran @sar_nasional

Aksi Tim SAR mendapat respons positif dari warganet. Sebagian besar warganet mengapresiasi usaha petugas, namun ada juga yang masih berharap ada keajaiban.

"Diam-diam gak ada respons ternyata mereka sedang bekerja, bergerak. Terima kasih tim sar, Semoga sehat selalu dan slalu dlm lindungannya," tulis akun @l**m*a.

"Coba ceknya sampe ke dalem, lebih efisien pake helikopter gak sih," tulis akun @am**nd.

2. Basarnas membantah ada penumpang yang selamat

Basarnas Cek Lokasi Tanda SOS di Pulau Laki, Begini HasilnyaSuasana Pelabuhan Tj. Priok (JICT) pada Minggu (10/1/2021) dalam rangka pencarian bodi Pesawat Sriwijaya SJ182 (IDN Times/Shemi)

Sebelumnya, Direktur Operasi Basarnas Marsekal Pertama Rasman MS angkat bicara perihal tanda peringatan SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

Simbol SOS adalah tanda peringatan yang digunakan korban untuk meminta pertolongan, jika terjadi musibah atau kecelakaan di sebuah daerah.

Rasman pun membantah masih ada penumpang yang selamat dari peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 pada Sabtu, 9 Januari 2021.

“Sampai saat ini tidak ada keterangan yang kita dapatkan bahwa ada penumpang yang hidup. Jadi untuk yang tanda SOS tadi, kita coba dalami nanti. Saya tidak mau berspekulasi apa yang ada di situ,” kata Rasman di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 20 Januari 2021.

3. Pulau Laki merupakan salah satu posko penyelam SAR

Basarnas Cek Lokasi Tanda SOS di Pulau Laki, Begini HasilnyaSituasi di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Sandy Firdaus)

Rasman menjelaskan, Pulau Laki merupakan salah satu posko penyelam SAR gabungan untuk mengevakuasi korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJY 182. 

Basarnas pun akan menyelidiki lebih jauh terkait siapa yang membuat tanda peringatan SOS di Pulau Laki. Sebab, hingga saat ini warganet masih mempertanyakan adanya korban selamat dalam peristiwa kecelakaan pesawat tersebut.

“Jadi mereka membentuk posko-posko itu untuk memudahkan mereka bergerak, karena tidak semua (penyelam) ada di atas kapal. Kapal jumlahnya terbatas. Mereka lebih happy kalau ada di sekitar pulau itu,” ujar Rasman.

4. Warganet sempat heboh muncul tanda SOS di Google Maps

Basarnas Cek Lokasi Tanda SOS di Pulau Laki, Begini HasilnyaWarganet memberikan komentar terkait titik SOS yang ada di Pulau Laki (Instagram.com/sar.nasional)

Warganet mendadak dihebohkan dengan tanda minta bantuan atau SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Diketahui, area tersebut berdekatan dengan lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Tanda SOS tersebut muncul saat membuka Google Maps dan memasukkan kata kunci "Pulau Laki". Saat IDN Times mencoba, terdapat tanda SOS di belahan selatan pulau yang diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 tersebut.

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 182 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Supadio Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Diduga, pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. 

Pesawat jenis Boeing 737-500 tersebut mengangkut 62 orang, terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi, serta 12 kru pesawat.

Berikut kronologi menurut Kementerian Perhubungan, bersama dengan stakeholder terkait seperti Basarnas, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Angkasa Pura II, Airnav Indonesia, Sriwijaya Air, TNI, dan Polri:

• Pesawat Sriwijaya SJY 182 take off dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak pada pukul 14.36 WIB.

• Pada pukul 14.37 WIB melewati 1.700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach. Pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti Standard Instrument Departure.

• Pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke Barat Laut (North West), oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat.

• Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, pesawat hilang dari radar. Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya.

Bagi keluarga penumpang yang ingin mendapatkan informasi terkait kecelakaan SJY 182, bisa menghubungi hotline Sriwijaya Air di nomor 021 806 37817. Ada juga posko di Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta.

Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta juga membuka saluran khusus insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 dan layanan psikologi bagi keluarga korban, dengan nomor hotline 0812 3503 9292.

Baca Juga: Heboh Sinyal SOS di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air, Ini Kata Basarnas

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya