Benarkah COVID-19 Menular Lewat ASI? Begini Faktanya Menurut Medis

ASI dibutuhkan untuk antibodi terutama saat pandemik

Jakarta, IDN Times - Pekan Air Susu Ibu (ASI) sedunia tahun ini meninggalkan kesan berbeda. Tidak semua ibu bisa merayakan World Alliance for Breastfeeding Action yang digelar setiap 1 sampai 7 Agustus, terlebih saat pandemik.

Seperti yang dialami seorang ibu, sebut saja Mirna, sudah satu bulan dia terpaksa memberikan susu formula pada usia bayinya yang masih lima bulan.

Warga Pondok Gede, Jakarta Timur ini mengaku takut akan menularkan COVID-19 pada bayinya. Padahal, saat sang putra lahir dia bisa memberikan ASI eskslusif untuk buah hatinya.

"Saya terpaksa kasih susu botol, soalnya saudara ada yang kena COVID-19, saya sudah di rapid test hasilnya negatif, tapi tetap saja takut saya tunggu beberapa bulan lagi lah kasih ASI lagi," ungkapnya kepada IDN Times di rumahnya Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (9/8/2020).

Lalu benarkah COVID-19 bisa menular melalui ASI?

1. Ibu harus memberikan asupan ASI pada bayi selama pandemik

Benarkah COVID-19 Menular Lewat ASI? Begini Faktanya Menurut MedisPemimpin NICU Siloam Hospitals Kebon Jeruk Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A(K)/ IDN Times Dini suciatiningrum

Dokter anak Siloam Hospitals Kebon Jeruk Dr dr Naomi Esthernita F Dewanto mengatakan, sampai saat ini belum ada bukti ASI bisa menularkan virus corona pada bayi. Bahkan, Naomi mengimbau saat pandemik ini ibu harus gencar memberikan ASI sebab mengandung antibodi untuk bayi.

"Tidak pandemik saja ASI itu nomor satu, apalagi saat sekarang, ASI mengandung antibodi yang dibutuhkan jika ibu terinfeksi suatu penyakit, maka sebagian sel darah putih akan membentuk antibodi yang akan lindungi si bayi sedemikian bagusnya. ASI itu ajaib," ujar dia dalam Pekan ASI Sedunia yang digelar secara virtual oleh Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ), Jumat 7 Agustus 2020.

Baca Juga: Listrik Padam, Ibu Menyusui Mengungsi ke Hotel Demi ASI Bayi

2. Ibu yang suspect bisa menyusui langsung bayinya, asalkan terapkan menjalankan protokol kesehatan

Benarkah COVID-19 Menular Lewat ASI? Begini Faktanya Menurut MedisIlustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Meski demikian, Naomi mengatakan, yang perlu diperhatikan adalah cara pemberian ASI, sebab COVID-19 ditularkan melalui droplet, sehingga bagi ibu yang terkonfirmasi positif virus corona jika ingin memberikan ASI harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Jika ibu suspect harus (menyusui) dengan memakai masker, APD (alat pelindung diri) sesuai kebutuhan, jika ngotot ingin menyusui langsung," kata dia.

3. Sebaiknya ASI diperah jika ibu suspect

Benarkah COVID-19 Menular Lewat ASI? Begini Faktanya Menurut MedisIlustrasi Air Susu Ibu (ASI) perah/ IDN Times Dini suciatiningrum

Naomi menyarankan, sebaiknya ibu yang suspect virus corona tetap memberikan ASI, dengan cara memerah agar kebutuhan ASI buah hatinya tetap terpenuhi saat pandemik.

"ASIP perah sebaiknya disimpan dalam freezer, tidak tercampur dengan bahan lain, misal daging. Jika penyimpanan baik, maka akan bertahan sampai tiga bulan," kata dia.

Naomi mengatakan ibu yang baru melahirkan juga sebaiknya memberikan ASI ekslusif pada bayi yang baru lahir. 

"Ibu yang akan melahirkan di masa pandemik ini akan di-screening terlebih dahulu, jika suspect, harus melakukan protokol kesehatan, termasuk saat menyusui," ujar dia.

4. ASI merupakan kebutuhan dasar bagi bayi

Benarkah COVID-19 Menular Lewat ASI? Begini Faktanya Menurut Medisilustrasi balita (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Pemimpin NICU Siloam Hospitals Kebon Jeruk tersebut menyebutkan ASI merupakan kebutuhan dasar anak. Dengan menyusui, maka tiga unsur yakni asi, asah, dan asuh bisa terpenuhi.

"Menyusui suatu proses alamiah, meski demikian keberhasilan menyusui dipengaruhi support keluarga, saat pandemik ini ASI sebaiknya tetap diberikan pada bayi," ujar Naomi.

5. Menyusui harus menjadi prioritas dalam kondisi apapun

Benarkah COVID-19 Menular Lewat ASI? Begini Faktanya Menurut MedisIDN Times/ Muchammad

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi mengatakan, menyusui harus menjadi prioritas dalam kondisi apapun, sebagai pilihan utama asupan nutrisi untuk bayi, terlebih saat pandemik.

Emi mengatakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan langkah awal kesuksesan menyusui untuk enam bulan ke depan, atau masa pemberian ASI eksklusif. Karena itu, dia mendorong edukasi dan akses informasi seputar IMD bagi ibu hamil, yang juga didukung suami dan keluarga.

Agar sukses menyusui, Emi menyarankan, ibu menyusui agar mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang, termasuk yang berasal dari bahan yang dapat meningkatkan produksi ASI, seperti sayuran daun katuk, bayam, dan wortel.

“Penting juga memberikan dukungan psikologis bagi ibu agar tidak stres dan tetap bahagia, utamanya dukungan dari suami dan keluarga, untuk merangsang produksi prolaktin dan oksitoksin yang berguna untuk meningkatkan produksi ASI,” kata Emi.

Baca Juga: Cegah Stunting: Penuhi Gizi Seribu Hari Pertama Bayi dengan ASI

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya