Berkalung Tengkorak Monyet, 2 Penari Ini Meriahkan Pelantikan Jokowi

Mereka menari Tarian Basaran

Jakarta, IDN Times - Pawai pelantikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (20/10), berlangsung meriah.

Sebanyak 73 penari yang mengenakan baju adat 34 provinsi berdiri di samping Bendera Merah Putih, yang membentang melingkari air mancur di Patung Kuda.

Dari puluhan penari tersebut, terdapat dua penari yang menyita perhatian masyarakat yang menyaksikan acara ini. Dua penari tersebut adalah Jurike Kaunang dan Jussac Rumambi, yang datang langsung dari Minahasa, Sulawesi Utara.

Mereka menyuguhkan Tari Kabasaran atau tarian perang tradisional Minahasa saat pawai berlangsung.

Kepada IDN Times, Jussac mengungkapkan, tarian perang tersebut merupakan tarian yang langsung dipesan Istana dua hari lalu. "Saya ditelepon pihak Istana untuk tampil saat pawai pelantikan ini," ujar dia.

Sementara, Jurike menjelaskan, Tarian Basaran merupakan tarian perang, yang dilengkapi senjata tajam dan tengkorak manusia yang menempel di baju. Tengkorak tersebut merupakan kepala musuh yang meninggal saat perang, kemudian dikeringkan, lalu dijadikan sebagai kalung.

Semakin banyak musuh yang dibunuh, maka semakin banyak tengkorak kepala manusia yang dikalungkan, selain sebagai simbol juga status sosial.

"Kalau senjatanya ganti kayu, kalau tengkoraknya gak pakai tengkorak manusia, tapi tengkorak monyet," ujar Jurike.

Joko "Jokowi" Widodo dan Ma'ruf Amin resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin RI periode 2019-2024 di Gedung MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10) pukul 14.30 WIB.

Baca Juga: Tak Ada Tujuh Tuntutan Mahasiswa Dalam Pidato Jokowi Sebagai Presiden

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya