Blusukan ke Sentani, Risma: Saya Dipanggil Mama Papua di Surabaya  

Mensos salurkan bantuan korban bencana di Papua

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini lawatan ke Papua, untuk menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak bencana, juga memperkuat pemberdayaan ekonomi, dan pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Mengawali lawatannya ke Bumi Cendrawasih, Mensos yang akrab disapa Risma itu menemui pengungsi korban banjir bandang Sentani 2019 di Posko Pengungsi Palomo, Sentani.

Di hadapan anak-anak yang menunggunya di tenda, Risma berbincang dan menghibur dengan membacakan cerita. Usai bercerita, dia melontarkan beberapa pertanyaan dan dijawab dengan tangkas oleh anak-anak.

Risma memotivasi anak-anak dan pemuda untuk bersikap optimistis. Kondisi yang mereka hadapi tidak menjadi halangan bagi mereka untuk maju dan hidup sejahtera.

“Tuhan tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan yang lain, selama ia memiliki kemauan, ia bisa maju,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (8/8/2021).

Baca Juga: Disurati Anies Soal Data Penerima Bansos Tunai, Risma Ngaku Belum Tahu

1. Tidak ada yang tidak mungkin bila berusaha

Blusukan ke Sentani, Risma:  Saya Dipanggil Mama Papua di Surabaya  Mensos Risma berikan bantuan ke Papua/dok Kemensos

Risma mencontohkan dirinya pada awal menjadi Wali Kota Surabaya, yang dihadapkan pada berbagai keterbatasan. Dengan kerja keras dan kemitraan dengan semua pihak, warga Surabaya bisa lebih sejahtera.

“Anak-anak bisa mendapatkan pendidikan dan kesehatan gratis. Surabaya bisa memberikan beasiswa untuk 3.000 mahasiswa. Bisa membangun 300 km jalan,” katanya.

Risma menyatakan, tidak ada yang tidak mungkin bila memang manusia mau berusaha. Ia mengaku tangannya sampai patah karena harus masuk got untuk memperbaiki saluran air agar Kota Surabaya tidak banjir.

“Sudah tiga tahun Surabaya tidak banjir, dulu 50 persen Kota Surabaya terendam banjir,” katanya.

 

2. Risma dipanggil "Mama Papua"

Blusukan ke Sentani, Risma:  Saya Dipanggil Mama Papua di Surabaya  Mensos Risma Berikan Bantuan di Papua/ dok Kemensos

Mensos melanjutkan, dalam membangun dan memajukan Kota Surabaya, dilakukan dengan menggerakkan semua potensi tanpa membeda-bedakan asal usul dan latar belakang.

Risma mengaku, di Surabaya ia cukup dekat dengan warga Papua. Ia mengaku sering merayakan Natal bersama masyarakat Papua.

“Makanya saya dipanggil 'mama Papua' sama anak-anak Surabaya," ujar Mensos.

Selain itu, kata Risma, banyak pejabat di Kota Surabaya yang berasal dari Sabang hingga Merauke, termasuk dari Papua. Seperti Kepala Dinas Kominfo Surabaya yang berasal dari Papua.

“Itulah kita harus saling menghormati,” katanya.

3. Pengembangan SDM Papua penting

Blusukan ke Sentani, Risma:  Saya Dipanggil Mama Papua di Surabaya  Mensos Risma berikan bantuan /dok Kemensos

Dalam kesempatan tersebut, Mensos Risma bersama rombongan meninjau lahan yang rencananya akan didirikan hunian untuk pengungsi, tak jauh dari Posko Palomo.

Sebanyak 76 rumah akan dibangun untuk warga Jemaat Gereja Eklesia, Milinik Cyckloop yang menjadi pengungsi Posko Palomo. Mensos berharap, dengan dibangunnya rumah tersebut, pengungsi mendapatkan hunian yang lebih layak.

Didampingi Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Papua Pendeta Lipiyus Biniluk, Mensos dan rombongan bergerak ke dua pusat pengembangan SDM yakni di Kompleks ICCI (Indonesia Cross Cultural Institute) dan kemudian ke kantor Maga Edukasi Papua. Di dua lokasi itu, Mensos menekankan pentingnya pengembangan SDM Papua.

Dengan SDM yang unggul, Mensos yakin putra Papua akan bangkit dan mengejar ketertinggalan. “Penting bagi anak-anak Papua untuk mendapatkan akses pendidikan dan pengembangan vokasional. Dengan SDM yang terdidik, Papua akan bisa mandiri. Seperti kebutuhan akan minyak, bisa dicukupi oleh anak-anak Papua, tanpa harus bergantung dari luar. Caranya dengan mengembangkan minyak dari kelapa yang banyak tumbuh di sini,” kata Risma.

 

4. Kemensos salurkan beragam bantuan untuk rakyat Papua

Blusukan ke Sentani, Risma:  Saya Dipanggil Mama Papua di Surabaya  Kemensos salurkan bantuan Papua/ dok Kemensos

Dalam kesempatan ini, Kemensos menyalurkan berbagai bantuan dengan total Rp949 juta. Dengan rincian bantuan berupa alat bantu aksesibilitas (kursi roda, tripod, dan walker) sebanyak 152 unit dengan nilai Rp149 juta.

Bantuan kewirausahaan (usaha bengkel tambal ban, usaha stempel, usaha sate ayam, usaha sablon, usaha servis HP, dan usaha kedai minuman) sebanyak 395 paket senilai Rp125 juta. Bantuan untuk usaha kios, kios pulsa, dan kios sembako sebanyak 20 paket dengan nilai Rp65,6 juta.

Bantuan untuk peternakan sapi, kambing dan babi sebanyak 24 paket senilai Rp77 juta. Kemudian ada juga bantuan untuk kebutuhan dasar yakni makanan, pakaian, penambah daya tahan tubuh, dan masker sebanyak 550 paket senilai Rp532 juta.

Kemensos juga menyalurkan bantuan masker dan vitamin melalui Karang Taruna Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Bantuan dikirimkan sebanyak 1.270 paket per Kabupaten/Kota, total 2.540 paket bantuan. Kemudian bantuan untuk Kabupaten/Kota yang lainnya akan dikirimkan menyusul menggunakan PT. Pos Indonesia.

Bantuan masker dan vitamin melalui forum kerukunan umat beragama (FKUB) berupa masker medis sebanyak 824 karton, paket vitamin 5.250 paket, vitamin D1000 IU, vitamin C tab 250 mg, dan vitamin Zink tab 20 mg.

Ada juga bantuan untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) berupa 5 paket Alat Sablon, 1 unit PC i5 Ram 8 Gb (monitor & CPU) dan printer warna, 10 lusin kaos oblong lengan pendek warna warni, dan Buku Cerita Anak.

Baca Juga: KPK Minta Menteri Sosial Risma Perbaiki Data Penerima Bansos

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya