Bocoran Harga Vaksin Mandiri, Berkisar Rp500 Ribu untuk Dua Dosis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Program vaksinasi gotong royong segera dilakukan seiring sudah tersedianya vaksin Sinopharm. Lalu berapa harga vaksin COVID-19 untuk vaksinasi mandiri ini?
Juru Bicara Vaksinasi dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, harga vaksin COVID-19 untuk vaksinasi mandiri masih dalam proses penghitungan dan pendampingan bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Meski demikian, Bambang tidak menampik harga vaksin COVID-19 diestimasikan Rp500 ribu.
"Itu masih harga prakiraan, untuk 2 dosis termasuk biaya layanan. Harga masih belum final, harga nanti akan disampaikan ke kemenkes untuk penetapannya," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Jumat (7/5/2021) malam.
1. Persyaratan faskes yang layani vaksinasi mandiri
Dia menambahkan tidak semua fasilitas kesehatan dapat melayani vaksinasi mandiri. Bambang menerangkan faskes yang dimiliki oleh perusahaan harus memenuhi berbagai persyaratan, yakni sedang tidak melayani vaksinasi program pemerintah, memiliki tempat penyimpanan vaksin yang memadai (cold storage untuk vaksin), kemudian tenaga ahli yang kompeten dalam pemberian suntikan.
"Apabila perusahaan belum memiiki faskes untuk tempat penyuntikan, bisa menggunakan fasyankes yang berada di lingkungan holding BUMN farmasi seperti imunicare, jaringan laboratorium milik Kimia Farma," imbuhnya.
Baca Juga: Indonesia Sudah Terima 982.400 Dosis Vaksin Sinopharm
2. Indonesia terima 982.400 dosis vaksin Sinopharm
Editor’s picks
Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah secara resmi telah menerima total 982.400 dosis vaksin Sinopharm. Ia juga mengatakan nantinya vaksin ini akan digunakan untuk vaksin gotong royong atau vaksin mandiri.
"Program vaksinasi gotong royong ini diharapkan dapat segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Saat ini teknis pelaksanaan program vaksinasi gotong royong sedang dikoordinasikan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan PT Bio Farma," ujar Wiku melalui konferensi pers pada siaran langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/5/2021).
3. BPOM keluarkan izin darurat vaksin Sinopharm
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 Sinopharm.
"Berdasarkan evaluasi secara keseluruhan data mutu, produksi dari studi disimpulkan pemberian vaksin SARS CoV-2, inactivated Sinopharm dua dosis selang penyuntikan 21 hari hingga 28 hari di toleransi dengan baik, respons untuk meningkatkan imun dengan baik," ujar Kepala BPOM, Penny Lukito, dalam konferensi pers digital, Jumat (30/4/2021).
Penny mengungkapkan khasiat dan proses evaluasi ini dilakukan bersama tim ahli dalam Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19, ITAGI dan lainnya berdasarkan evaluasi berdasarkan data-data uji klinis, dan data lainnya vaksin simpulkan membentuk imun yang baik.
Penny menambahkan, berdasarkan uji klinis di Uni Emirat Arab dan negara lain, efikasi vaksin 78 persen dan pengukuran imunogenitas setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua.
"Persentase relawan untuk antibodinya saat uji klinis netralisasinya adalah 99,52 persen pada orang dewasa dan 100 persen pada lansia," imbuhnya.
Baca Juga: MUI: Vaksin Sinopharm Haram, Tapi Boleh jika Darurat