[BREAKING] Tambah 153, Total Pasien Sembuh COVID-19 Jadi 5.402 Jiwa

Jumlah pasien sembuh terus bertambah setiap hari

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan, jumlah kasus pasien yang sembuh bertambah 153 kasus, sehingga total ada 5.402 pasien virus corona yang sembuh.

Sedangkan, kasus terkonfirmasi positif virus corona sebanyak  526 orang, sehingga total menjadi 22.271 orang.

Angka tersebut terhitung sejak 23 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga 24 Mei 2020 pukul 12.00 WIB.

1. Penularan virus corona terus terjadi tiap hari, karena masih ada masyarakat tidak mencuci tangan

[BREAKING] Tambah 153, Total Pasien Sembuh COVID-19 Jadi 5.402 JiwaPalembang zona merah COVID-19 (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Yurianto mengatakan penularan virus corona masih terus terjadi dan masyarakat masih ada yang rentan terpapar, karena masih banyak yang berkerumun, tidak menjaga jarak, cuci tangan, dan enggan memakai masker.

"Ini jadi penyebab kasus COVID-19 terus terjadi tiap hari. Perlu gotong-royong dan memahami bahaya COVID-19 ini," ujar dia.

Baca Juga: [LINIMASA-2] Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di Indonesia

2. Pemerintah terus memonitor klaster penyebaran COVID-19

[BREAKING] Tambah 153, Total Pasien Sembuh COVID-19 Jadi 5.402 JiwaSuasana ijtima di Gowa. (Dok. IDN Times)

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di tanah air, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan kementerian dan lembaga terkait serta pemerintah daerah, agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah virus corona terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jemaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri. Ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," kata Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

3. Jumlah kasus positif virus corona di berbagai negara mencapai 5,4 juta

[BREAKING] Tambah 153, Total Pasien Sembuh COVID-19 Jadi 5.402 JiwaRelaksasi pembatasan akibat virus corona membuat warga ke luar rumah saat libur panjang Memorial Day di Ocean City, Maryland, Amerika Serikat, pada 23 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Berdasarkan data yang dilaporkan John Hopkins University pada Minggu (24/5) pukul 08.00 WIB, kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 4.626.632 kasus. Lebih dari 5,4 juta orang terpapar virus mematikan ini.

Sebanyak 343,804 pasien meninggal dunia dan 2.247.151 lainnya dinyatakan sembuh. Terdapat 213 negara dan wilayah di seluruh dunia yang telah melaporkan terdampak COVID-19.

4. Virus COVID-19 pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok

[BREAKING] Tambah 153, Total Pasien Sembuh COVID-19 Jadi 5.402 JiwaWarga memakai masker pelindung mengendarai sepeda di Wuhan, Pprovinsi Hubei, Tiongkok, pada 14 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Penting! 25 Hal tentang Virus Corona di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya