Bupati Alor Ngamuk soal Bantuan, Risma: Pokoknya Warga Gak Kelaparan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan penyaluran bantuan di kawasan bencana tidak harus diserahkan ke pihak tertentu, termasuk tidak harus melalui kepala daerah. Risma mengatakan penyerahan bantuan bencana bisa melalui pihak yang paling memungkinkan menerima bantuan.
“Bantuan bencana bisa lewat siapa saja. Bisa kapolres, bisa dandim, bisa dapur umum. Siapa saja. Yang penting tanda terimanya jelas. Di Subang, aku kasih kapolsek karena dia bikin dapur umum,” kata Risma dalam siaran tertulis, di Jakarta (11/06/2021).
Hal tersebut disampaikan Risma, usai viralnya video kemarahan Bupati Alor Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur, Amon Djobo kepada anak buah Risma. Usut punya usut, Amon berang karena paket bantuan bencana tidak disalurkan melalui pihaknya.
Baca Juga: Tak Hanya Tangani Korban Bencana, Stunting Juga Perlu Diperhatikan
1. Kecepatan distribusi sampai penyintas jadi prioritas
Bagi Risma, kecepatan distribusi bantuan logistik bencana sampai kepada penyintas bencana penting sebagai prioritas. Sebab, kondisi bencana membuat para penyintas mengalami segala keterbatasan dan kebutuhan mendesak untuk mendapatkan bantuan logistik.
Mensos tidak pilih-pilih, siapa yang harus menerima bantuan bencana dari Kemensos. Hal ini didasari pertimbangan, agar masyarakat penyintas bencana segera dapat tercukupi kebutuhan dasarnya.
“Bagi aku gak masalah. Yang penting warga gak kelaparan,” katanya.
2. Risma pastikan bantuan logistik ke Alor tersalurkan
Hal ini juga dilakukan Risma saat menyalurkan bantuan kepada pengungsi di Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk Kabupaten Alor. Dalam beberapa kesempatan, Risma menjelaskan usaha kerasnya menjangkau Kabupaten Alor yang menjadi salah satu sasaran amukan Siklon Seroja.
Mensos mengaku dia sangat memahami kebutuhan masyarakat Alor terhadap bantuan logistik pemerintah. Ia telah berusaha keras, memastikan bantuan untuk korban bencana diterima masyarakat selekas mungkin.
Editor’s picks
Baca Juga: Risma: Saya Sudah Sempat Datangi Bupati Alor Tapi Tidak Disapa
3. Risma sempat diamuk warga Alor bantuan tak kunjung datang
Mensos menceritakan kedatangannya di Adonara yang belum tiga hari pascabencana, sudah disambut reaksi emosional masyarakat. “Nah ini di Alor kan sudah lebih dari tiga hari. Tapi memang kapal saya tidak bisa merapat,” kata Risma.
Dengan pertimbangan sama, ia memutuskan menerbangkan bantuan dari Surabaya "Karena kalau dari Jakarta akan lebih lama," katanya.
Namun tiba di lokasi bencana, persoalan tidak semudah yang dibayangkan. Dampak Siklon Seroja belum sepenuhnya reda sehingga otoritas syahbandar belum mengizinkan adanya aktivitas pelayaran. Risma kemudian menyambut bantuan dari pejabat DPRD Kabupaten Alor yang membantu mendistribusikan bantuan kepada penyintas bencana.
4. Video Bupati Alor marah viral di media sosial
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur, Amon Djobo tengah emosi dan marah pada sejumlah orang viral di media sosial. Ternyata pihak yang kena 'semprot' Amon adalah anak buah Risma. Dua orang yang diduga sebagai staf Kementerian Sosial itu duduk diam mendengar Bupati Amon yang tengah naik pitam.
"Mulutnya lebih cepat dari pikiran, pejabat apa model begitu, menteri model apa itu menteri begitu," kata dia seperti dikutip IDN Times, Rabu, 2 Juni 2021.
"Kamu tidak hargai pemerintah... Menteri (Sosial) juga tidak mengerti pola bantuan ke bawah," kata Amon Djobo.
Dalam video yang berdurasi tiga menit itu, Bupati Alor marah karena Kementerian Sosial memberikan bantuan Program Keluarga Harapan atau PKH melalui anggota DPRD, tidak melalui Pemerintah Kabupaten Alor.
Baca Juga: Viral Bupati Alor Marah-marah, Risma: Anak Buah Saya Bertaruh Nyawa!