Cegah Penularan COVID-19, IDI Minta Pemerintah Hapus Libur Akhir Tahun

Libur bersama bisa memicu ledakan penularan kasus COVID-19

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih, meminta pemerintah menghapus libur dan cuti bersama akhir tahun untuk mengendalikan penularan COVID-19.

"Libur bersama itu memprovokasi atau memicu aktivitas berkerumun, sehingga untuk mencegah terjadi lagi lonjakan yang besar, kami dari Ikatan Dokter Indonesia mohon ke pemerintah untuk mempertimbangkan kebijakan libur bersama, cuti bersama, ini ditiadakan," katanya seperti disiarkan YouTube BNPB, Senin (30/11/2020).

Daeng M Faqih meminta pemerintah belajar dari libur panjang sebelumnya yang menyebabkan lonjakan kasus COVID-19.

1. Masyarakat belum disiplin terapkan 3 M

Cegah Penularan COVID-19, IDI Minta Pemerintah Hapus Libur Akhir TahunInfografik Cara Menggunakan Masker yang Baik. IDN Times/Sukma Shakti

Daeng menambahkan kondisi ini diperparah dengan semakin menurunnya kesadaran masyarakat untuk tetap berdisiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Mohon maaf kalau boleh dikatakan masyarakat saat ini belum disiplin menghambat penularan ini, karena menghambat penularan ini kan lewat strategi preventif pencegahan melalui 3M," ujarnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Siapkan Rp55,5 Triliun untuk Program Vaksinasi COVID-19

2. Sebanyak 50 juta penduduk tidak percaya adanya COVID-19

Cegah Penularan COVID-19, IDI Minta Pemerintah Hapus Libur Akhir TahunIlustrasi uji swab. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bahkan, meski pandemik COVID-19 sudah melanda hampir 9 bulan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPD), sekitar 20 persen masyarakat indonesia atau hampir 50 juta orang Indonesia tidak percaya adanya COVID-19.

"Sekali lagi bukan hanya tugas petugas kesehatan, atau tugasnya pemerintah tetapi semua pihak termasuk pimpinan komunitas keagamaan, pimpinan ormas, pimpinan organisasi sekecil apapun itu bermanfaat untuk membantu mengkampanyekan," ujarnya.

3. Penularan virus COVID-19 semakin tunggi

Cegah Penularan COVID-19, IDI Minta Pemerintah Hapus Libur Akhir TahunPetugas isolasi menunjukkan peralatan di Tenda Isolasi Rumah Sakit Putri Hijau, Medan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Daeng mengatakan meski resiko kematian dari penularan virus covid sampai saat ini sudah 2 persen hingga 3 persen, tapi virus ini terus bermutasi sehihingga penularannya lebih lebih cepat dibanding virus lainnya.

"Covid ini masih terus berkembang, bahkan banyak yang mutasi sehingga meningkatkan peningkatan penularan, namun masyarakat belum disiplin menghambat penularan ini dengan melakukan tindakan peventif 3 M," ujarnya.

Diketahui, dalam satu pekan terakhir telah terjadi dua kali pecah rekor penambahan kasus positif COVID-19  yakni 27 November sebanyak 5.828, dan  29 November mencapai 6.267 orang.

Baca Juga: Jokowi Minta Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Serius Tangani COVID-19

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya