[CEK Fakta] Benarkah Banyak Rumah Sakit Terima Vaksin Palsu? 

Cek faktanya yuk!

Jakarta, IDN Times - Sebuah potongan video tentang peredaran vaksin palsu di sejumlah rumah sakit di Indonesia viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh pengguna akun Facebook bernama Doni S Sos dalam grup forum Media Cetak dan Online Ampera News.

Di potongan video itu tertera logo Kompas TV memberitakan tentang peredaran vaksin palsu di beberapa rumah sakit. Unggahan tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi baru-baru ini.

"Semakin gawat Indonesia sekarang ini! Banyak rumah sakit penerima vaksin palsu. Mau jadi apa negri ini," tulisnya dikutip IDN Times, Rabu (21/7/2021)

Lalu, benarkah video yang diunggah tersebut?

Baca Juga: Kisah Helmi Indra: Ayah Saya Meninggal karena Percaya Hoaks COVID-19

1. Video yang beredar merupakan liputan 2016

[CEK Fakta] Benarkah Banyak Rumah Sakit Terima Vaksin Palsu? Tangkapan layar akun hoaks/ @turnbackhoaks

Pihak Kompas TV melalui situs akun media sosial resminya membenarkan bahwa video tersebut merupakan berita Kompas TV. Namun, potongan berita Kompas TV dalam video viral yang beredar itu merupakan liputan peredaran vaksin palsu untuk balita pada 2016.

Video tersebut adalah video lama yang diunggah di akun youtube Kompas TV pada 16 Juli 2016. Hal itu dapat terlihat dari logo Kompas TV yang lama dalam video tersebut.

2. Potongan video diedit oknum tidak bertanggung jawab

[CEK Fakta] Benarkah Banyak Rumah Sakit Terima Vaksin Palsu? Ilustrasi hoaks (IDN Times/Sukma Shakti)

Pihak Kompas TV juga menegaskan video yang beredar sudah diedit oleh oknum yang tidak bertangung jawab. Video tersebut ditambahi dengan narasi vaksin COVID-19 palsu.

Dengan demikian, dapat dipastikan unggahan video tersebut adalah hoaks.

Baca Juga: Duh! 2.500 Orang di India Disuntik Vaksin Palsu, Isinya Air Garam

3. Hati-hati, jangan termakan hoaks

[CEK Fakta] Benarkah Banyak Rumah Sakit Terima Vaksin Palsu? IDN Times/Sukma Shakti

Untuk itu, pihak Kompas TV mengimbau agat masyarakat tidak langsung percaya dengan informasi yang beredar.

"Hati-hati, jangan termakan hoaks. Selalu saring sebelum sharing,," imbau akun instagram Kompas TV.

Baca Juga: Jika Tak Ditangani Dengan Tepat, Limbah Vaksin Bisa Picu Vaksin Palsu

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya