[CEK FAKTA] Orang Yang Divaksin Akan Meninggal Dalam 2 Tahun

Satgas COVID-19 tegaskan pernyataan tersebut hoaks

Jakarta, IDN Times - Sebuah pesan berantai yang menyebutkan bahwa semua orang yang telah divaksin akan meninggal dalam dua tahun viral di media sosial. Pernyataan itu disebut-sebut dikatakan Luc Montaigner, seseorang asal Prancis yang mengaku ahli virologi. 

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Profesor Wiku Adisasmito menegaskan pernyataan tersebut tidak benar.

"Kutipan itu secara keliru dikaitkan Montaigner dalam meme berita palsu, yang telah beredar secara luas," Wiku dikutip laman covid.go id, Rabu (4/8/2021).

Baca Juga: Daun Sungkai Disebut Bisa Obati COVID-19, Hoaks atau Benar?

1. Vaksinasi dapat menyebabkan varian baru virus corona adalah hoaks

[CEK FAKTA] Orang Yang Divaksin Akan Meninggal Dalam 2 TahunDaftar sebaran mutasi baru COVID-19 yang mengkhawatirkan di seluruh Indonesia (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa vaksinasi dapat menyebabkan varian baru virus corona adalah tidak benar.

Karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menjelaskan vaksinasi tidak dapat menyebabkan virus corona bermutasi menjadi varian baru. 

"Proses mutasi terjadi, ketika virus memperbanyak diri pada inang hidup. Sementara vaksin menggunakan virus yang sudah dimatikan, virus yang tidak utuh dan virus yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mampu memperbanyak diri dalam tubuh manusia," kata Wiku.

2. Bijak yuk pilih informasi

[CEK FAKTA] Orang Yang Divaksin Akan Meninggal Dalam 2 TahunIDN Times/Sukma Shakti

Terkait dengan berbagai hoaks COVID-19 yang tersebar luas, Wiku meminta masyarakat lebih selektif dan bijak memilih dan menyebarkan informasi.

"Karena hoaks dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap upaya penanganan pandemik yang dilakukan pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama," ungkapnya.  

Karena, kata Wiku, untuk mengendalikan pandemik, diperlukan kombinasi secara bersama-sama protokol kesehatan 3M (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan) dan 3T (tracing, testing, treatment) dan serta vaksinasi. 

"Masyarakat sebaiknya, mendukung kebijakan pemerintah," katanya.

3. Pemerintah sudah distribusikan 7 juta masker

[CEK FAKTA] Orang Yang Divaksin Akan Meninggal Dalam 2 TahunSejumlah Penerima Manfaat (Penyandang Disabilitas Fisik) dan pegawai Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. Dr. Soeharso Surakarta memproduksi masker kain di Solo, Jawa Tengah, Senin (6/4/2020). Balai tersebut terus memproduksi masker kain untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19 (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Sejauh ini, kata Wiku, pemerintah telah mendistribusikan lebih dari 7 juta masker sejak 3 Juli 2021, vitamin bagi masyarakat, penebalan fasilitas isolasi terpusat bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebanyak 17.941 tempat tidur dan juga di berbagai daerah lainnya. 

"Ini sebagai bukti komitmen besar BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian upaya pengendalian COVID-19 yang inklusif," ujar Wiku.

Baca Juga: Satgas: Tak Ada Bukti Hewan yang Kena COVID Bisa Tularkan ke Manusia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya