[CEK FAKTA] Orang yang Sudah Divaksinasi COVID-19 Mati dalam 2 Tahun?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebuah pesan yang berisi orang akan meninggal 2 tahun setelah disuntik vaksin COVID-19 beredar di media sosial. Pesan ini diklaim disampaikan oleh Mike Yeadon, yang mengaku sebagai mantan Ketua Saintis Vaksin Pfizer.
"Yang sudah divaksin siap-siap mati dini dalam 2 tahun. Mike Yeadon, mantan Ketua Saintis Vaksin Pfizer menyatakan kini sudah terlambat menyelamatkan siapa yang sudah divaksin," tulis pesan dalam paragraf pertama.
Lalu, benarkah orang yang sudah divaksin COVID-19 mati dalam 2 tahun?
Baca Juga: [CEK FAKTA] Benarkah Ada Warga Denpasar Meninggal Akibat Vaksinasi?
1. Ketua Satgas COVID-19 IDI tegaskan hal itu adalah hoaks
Ketua Satuan Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban, menegaskan informasi ini adalah hoaks.
"Informasi orang akan meninggal dalam dua tahun karena disuntik vaksin COVID-19 ya jelas hoaks. Soal Mike Yeadon yang menyatakannya atau bukan, saya belum tahu. Apakah ini Yeadon yang asli atau palsu, nanti biar waktu akan berbicara," tulisnya dalam akun Twitter miliknya dikutip IDN Times, Jumat (28/5/2021)
2. Mike Yeadon merupakan tokoh yang kontroversial
Editor’s picks
Lebih lanjut, Guru Besar Universitas Indonesia ini mengatakan Mike Yeadon merupakan tokoh yang cukup kontroversial. Mike Yaedon dua menulis petisi tentang vaksin COVID-19 dapat menyebabkan kemandulan, yang kemudian diketahui sebagai hoaks.
"Meski begitu, dia ini bukan ilmuwan sembarangan, karena menghabiskan 16 tahun kariernya di Pfizer sebagai peneliti," imbuhnya.
Baca Juga: [CEK FAKTA] Vaksin COVID-19 Berisiko Tinggi bagi Perempuan Menstruasi?
3. Hoaks di India cantumkan nama peraih nobel
Zubairi mengungkapkan banyak pertanyaan muncul terkait cara pandang Yeadon. Misalnya, mengapa ilmuwan sekelas Yeadon justru skeptis terhadap vaksin COVID-19.
"Nah ini tetap menjadi misteri," katanya.
Dia menambahkan jika India, pesan berantai hoaks memakai nama peraih Nobel Luc Montagnier. "India Today yang menyelidiki kabar itu," imbuhnya.
Jadi klaim bahwa orang yang sudah divaksin COVID-19 mati dalam 2 tahun adalah hoaks.
Baca Juga: [CEK FAKTA] Masker Tak Bisa Cegah Virus Corona Menyebar?