Corona Diduga dari Kelelawar, Pasar Ekstrem Tomohon Belum Ditutup?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pasar Tomohon di Sulawesi Utara saat ini menjadi sorotan, setelah mewabah virus Corona di Wuhan, Tiongkok. Virus mematikan ini disebut-sebut berasal dari kelelawar dan ular. Otoritas Wuhan juga telah menutup Pasar Seafood Huanan, yang menjual makanan kelelawar.
Selain kelelawar, pasar ekstrem tersebut menjajakan beragam hewan liar untuk dikonsumsi, seperti ular hingga tikus. Mengapa pemerintah tidak menutup Pasar Tomohon seperti yang terjadi pada Pasar Huanan?
1. Negara belum menyatakan epidemik
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah belum menutup Pasar Tomohon karena berbagai pertimbangan.
Pertama, menurut Nadia, negara belum menyatakan bahwa saat ini situasi sudah epidemi atau penyakit baru yang cepat menular. Jika memang harus dilakukan mesti ada tahapan.
"Tahapan saat ini kewaspadaan jadi tidak langsung ditutup," ujar dia dalam forum yang digelar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) di Hotel IBIS, Jakarta, Rabu (29/1).
Baca Juga: Imbas Virus Corona, Turis Asal Tiongkok di Bali Menurun Drastis
2. Tidak ada jaminan Pasar Tomohon ditutup akan mencegah virus Corona
Kedua, kata Nadia, jika Pasar Tomohon ditutup tidak menjamin tak ada peredaran makanan ekstrem ini. Dia mengatakan yang sebaiknya saat ini dilakukan adalah mengajarkan masyarakat, agar tidak makan-makanan seperti kelelawar, ular, dan makanan ekstrem lainnya.
"Tapi kalau memang masih mau makan ya pilihan," ujar dia.
Editor’s picks
3. Lebih baik fokus dan waspada pada penyebaran virus Corona
Menurut Nadia pemerintah Sulawesi Utara juga sudah mengedukasi dan mengawasi, untuk mencegah kejadian seperti di Wuhan.
"Saat ini kan belum jelas juga, apakah dari kelelawar atau ular. Kita sendiri juga belum cukup bukti, jadi saat ini fokus menjaga kewaspadaan saja," terang dia.
4. Korban meninggal dunia akibat virus Corona mencapai 132 orang
Wabah virus Corona di Wuhan, Tiongkok terus bertambah. Berdasarkan data terakhir, korban meninggal dunia akibat virus ini mencapai 132 orang.
Sejumlah negara mulai mengevakuasi warga negaranya yang masih terjebak di Kota Wuhan, termasuk Jepang dan Indonesia. Pemerintah Jepang segera mengevakuasi 206 warganya dari Kota Wuhan dengan menggunakan pesawat sewaan.
Indonesia juga akan segera mengevakuasi warganya yang berjumlah sekitar 243 orang di Wuhan, menggunakan pesawat Hercules dan dua unit Boeing B737 serta Batalyon Kesehatan TNI AU. Selain itu, pemerintah akan menyiapkan kapsul untuk mengevakuasi mereka agar tidak terpapar Corona.
Pemerintah juga telah menutup penerbangan ke Wuhan, dan meningkatkan pengawasan di bandara internasional dan pelabuhan, dengan cara mendeteksi suhu panas tubuh penumpang. Tak hanya itu, pemerintah juga telah menyiapkan sekitar 100 rumah sakit rujuan bagi pasien yang diduga terpapar virus Corona.
Baca Juga: 132 Orang Meninggal akibat Virus Corona, Jepang Evakuasi 206 Warganya