Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Omicron BF.7, Biang Kerok Lonjakan di China

Sudah ada 15 pasien varian baru Omicron BF.7

Jakarta, IDN Times - Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, mengungkapkan terdapat dua kasus Virus Corona (COVID-19) Omicron Subvarian BF.7 di DKI Jakarta.

Varian BF.7 merupakan pemicu lonjakan kasus COVID-19 di China saat ini .

"Sudah ditemukan 2 kasus BF.7 di DKI Jakarta didiagnosis tanggal 24 Oktober 2022 dan 1 November 2022," ujar Ngabila saat dihubungi IDN Times, Kamis (29/12/2022).

Baca Juga: Daftar Negara yang Ketatkan Aturan COVID-19 untuk Turis dari China

1. Pasien tak punya riwayat ke luar negeri

Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Omicron BF.7, Biang Kerok Lonjakan di ChinaIlustrasi penumpang pesawat terbang di bandara. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Ngabila menerangkan pasien tersebut tidak mempunyai riwayat perjalanan luar negeri. Sementara, kondisi dua pasien termasuk ringan dan pasien laki-laki tersebut hanya menjalankan isolasi mandiri dan sudah dinyatakan sembuh.

"Keduanya sudah dinyatakan sembuh, tanpa ada komorbid," imbuhnya.

Baca Juga: Akhir Tahun, Menkes Umumkan Varian Baru COVID-19 BF.7 Masuk Indonesia

2. Dinkes akan tingkatkan pemeriksaan genom

Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Omicron BF.7, Biang Kerok Lonjakan di ChinaIlustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Dia menegaskan pihaknya akan meningkatkan pemeriksaan genom, utamanya bagi pasirn yang dirawat di rumah sakit dan pasien yang meninggal. Hal itu dilakukan untuk melihat pola dominansi varian dan kapan kemungkinan prediksi puncak kasus dan akan berakhir puncak kasus. 

"Tapi semoga tidak ada lonjakan kasus kali ini," katanya.

Baca Juga: Dubes China Jelaskan Kondisi COVID-19 Terkini di Negaranya 

3. Ada 15 kasus pasien BF.7 di Indonesia

Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Omicron BF.7, Biang Kerok Lonjakan di ChinaMenteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Virus Corona (COVID-19) Omicron Subvarian BF.7 sudah masuk Indonesia.

"BF.7 di Indonesia sudah ada, kenaikannya kecil sekali 15 kasusnya ternyata," ujar Budi usai meresmikan Kateterisasi dan Radiologi Intervensi, di Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita, Kamis (29/12/2022).

Menkes mengatakan kenaikan kasus COVID-19 disebabkan varian baru. Terkait antisipasi kenaikan kasus akhir tahun, Budi menerangkan mobilitas di akhir tahun tidak membuat lonjakan kasus COVID-19.

"Kenaikan kasus terjadinya bukan karena mobilitas, lonjakan kasus itu terjadi karena ada varian baru itu data scientist seperti itu, buktinya buktinya lebaran kemarin kita tidak naik, bola-bola (Piala Dunia), G20 kita tidak naik," imbuhnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya