Dipukul dan Dihina Kekasih, Perempuan Tidak Boleh Diam Saja!

AL mengisahkan bagaimana sang kekasih memukulinya tiap hari

Jakarta, IDN Times - Tak sedikit di antara kasus kekerasan pada perempuan pelakunya merupakan orang dekat. Dari sejumlah kasus tersebut paling banyak pelakunya adalah pasangan sendiri, bahkan statusnya masih sebatas pacaran.

Kekerasan dalam hubungan pacaran tidak hanya secara verbal namun juga fisik.

Dalam Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang telah berlangsung sejak 25 November hingga 10 Desember mendatang, IDN Times merangkum berbagai cerita dari pembaca agar berani membuka suara.

Kali ini, IDN Times mengangkat kisah dua perempuan yang mengalami kekerasan yang dilakukan oleh kekasih mereka. Pastikan membaca artikel ini hingga tuntas untuk mendapatkan nomor hotline pengaduan kekerasan terhadap perempuan.

1. Selama enam bulan berpacaran, AL hampir tiap hari dipukuli pacarnya

Dipukul dan Dihina Kekasih, Perempuan Tidak Boleh Diam Saja!ilustrasi kekerasan perempuan (IDN Times/Lia Hutasoit)

Tepat satu setengah tahun lalu, perempuan berinisial AL menjalin hubungan dengan seorang pria yang temperamen. AL awalnya tidak tahu lelaki yang awalnya merebut hati dengan mulut manisnya ternyata mempunyai kepribadian yang pahit.

Selama enam bulan berpacaran, AL hampir tiap hari mendapat pukulan. Untuk hal atau masalah kecil, bogem sang pacar tidak segan-segan mendarat di wajah dan sekujur tubuhnya.

"Aku diperlakukan seperti hewan, dia gak segan-segan menampar dan memukul aku. Apalagi saat dia cemburu buta atau gak mau ngikuti kemauan. Sampe mukaku lebam-lebam," tuturnya.

2. AL bisa terlepas dari jeratan kekasih setelah pindah kota

Dipukul dan Dihina Kekasih, Perempuan Tidak Boleh Diam Saja!(Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Tidak hanya memukul, tragisnya sang pacar yang baru dikenal tersebut pernah mengancam AL dengan benda tajam.

"Dia pernah ngancam aku pakai pisau dan gunting di leher," ungkapnya.

Singkatnya, AL akhirnya bisa lepas dari cengkeraman pacar setelah pindah kerja ke luar kota.

Baca Juga: Cerita Mereka Yang Mengalami Pelecehan Seksual di KRL dan Transjakarta

3. Bekas luka lebam jadi pengingat dan penguat dalam hidup AL

Dipukul dan Dihina Kekasih, Perempuan Tidak Boleh Diam Saja!IDN Times/ Dini Suciatiningrum

Meski sudah lepas, namun kekerasan yang dilakukan pacar AL amat membekas. Foto-foto luka lebam yang membekas di sekujur tubuhnya membuat AL sedih sekaligus menjadi penguat.

"Setiap saya melihat foto itu aku berusaha menguatkan diri dan belajar mencintai diri aku sendiri, lebih sayang ke diri aku sendiri, dan lebih berhati-hati lagi ke orang lain," ucapnya.

"Sekarang syukur aku sudah bangkit dan percaya diri lagi buat menjalani kehidupan selanjutnya," imbuhnya.

4. RP alami kekerasan saat duduk di bangku SMA

Dipukul dan Dihina Kekasih, Perempuan Tidak Boleh Diam Saja!Ilustrasi pemerkosaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Kekerasan dalam pacaran juga pernah dialami seorang remaja SMA yang berinisial RP. Melalui direct message ke Instagram IDN Times, RP menceritakan dia menjalin hubungan dengan teman satu kelas.

RP paham dengan sifat pacarnya yang gampang tersulut emosi. Sebagai pacar, RP selalu memberikan perhatian dan pemahaman berharap sang pacar bisa berubah.

"Saat itu aku baru pertama kali pacaran, jadi aku sebagai pacar berusaha buat nyesuain emosinya dia," katanya.

5. RP dipermalukan depan kelas, padahal itu kali pertama dia merasakan pacaran

Dipukul dan Dihina Kekasih, Perempuan Tidak Boleh Diam Saja!IDN Times/Prayugo Utomo

Puncaknya, saat RP dan pacar mengalami masalah. Pacarnya tidak henti berkata kasar kepada RP bahkan di depan teman-temannya.

"Saya dipermalukan di depan teman sekelas. Dan itu buat aku down banget karena aku ngerasa teman-teman menganggap aku negatif, padahal itu aku baru ngarasain pacaran," ujarnya.

6. Hubungi hotline berikut jika kamu atau orang terdekat mengalami tindak kekerasan

Dipukul dan Dihina Kekasih, Perempuan Tidak Boleh Diam Saja!(ilustrasi) IDN Times / Sukma Shakti

Komnas Perempuan

Alamat: Jl. Latuharhary No.4B, RT.1/RW.4, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat

Telepon: (021) 3903963

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik

Jl. Tengah No.31, RT.1/RW.9, Kp. Tengah, Kec. Kramat jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13540

asosiasilbhapik@gmail.com

Telp. (021) 87797289

Yayasan Pulih

Alamat: Jl. Tlk. Peleng No.63A, RT.5/RW.8, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520 
 
Telepon: (021) 78842580

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Kisah 2 Perempuan Alami Kekerasan Sampai Batuk Darah dan Trauma

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya