Dokter di Papua Tewas Kondisi Mulut Berbusa, Menkes Akan Temui Kapolri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan berkomunikasi dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, untuk mengusut dugaan kematian tidak wajar yang dialami dokter Mawartih Susanty yang meninggal dunia di rumah dinasnya RSUD Nabire, Papua Tengah.
"Bagaimana kesehatan masyarakat itu tetap harus kita jalankan dengan adil dan beragam, dan harus disertai dengan jaminan keamanan yang baik bagi tenaga-tenaga kesehatan, termasuk juga dokter-dokter," kata Budi saat melayat ke rumah duka Mawartih, Senin (14/3/2023).
Baca Juga: Menkes Jamin Penyebab Kematian Dokter Mawar di Papua Dibuka Transparan
1. Budi memastikan proses penelusuran kematian dokter Mawartih transparan
Dalam keterangan resminya, Budi memastikan, proses penelusuran penyebab kematian dokter Mawartih akan berjalan transparan, terbuka, dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
“Jaminan dari saya masalah ini akan dibuka secara transparan karena itu juga yang diminta oleh pihak keluarga. Tapi tentunya ini butuh proses sesuai aturan,” janji Menkes.
2. Budi sudah pegang hasil autopsi dokter Mawartih
Editor’s picks
Mengenai hasil autopsi jenazah dokter Mawartih yang diduga meninggal secara tidak wajar, Budi mengaku, sudah mengambil hasil autopsi, namun masih ada tahapan pemeriksaan lanjutan di laboratorium.
"Hasil autopsinya sudah saya ambil, ini masih menunggu beberapa hasil lab lagi nanti. Saya rasa itu wewenang kepolisian untuk bisa mengumumkan. Tapi, jaminan dari saya bahwa ini akan dibuka secara transparan karena itu juga diminta keluarga," kata Menkes.
3. Dokter Mawartih ditemukan tewas dengan mulut berbusa dan lebam
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Cabang Papua dr. Hendra Sihombing, mengungkapkan menurut laporan yang diterima, korban ditemukan dalam kondisi mulut berbusa dan ada luka lebam di tubuhnya. Pihak keluarga menyampaikan di bagian punggung belakang tubuh korban membiru serta di bagian leher, dan tulang rusuk patah.
"Kita masih menunggu hasil resmi dari autopsi pihak kepolisian. Sebagai ketua, saya berharap kepada aparat penegak hukum untuk segera menyelesaikan kasus ini dengan titik terang penyelesaian terbaik, dan pelaku segera ditangkap, diproses sesuai hukum yang berlaku," ujar Hendra dilansir dari ANTARA.