Enam Tips Agar Terhindar Cyber Bullying
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengungkapkan angka kekerasan anak mulai naik sejak adanya internet dan media sosial.
"Kasus bullying di media sosial mulai muncul sejak 2016. Hal ini dipicu kemajuan teknologi dan media sosia serta kemudahan anak untuk mengakses internet," terang Retno, Rabu (24/4).
Dari data KPAI, 2015 ke bawah kasus cyber bullying itu nol alias tidak ada laporan, namun menginjak 2016 kasus cyber bullying mulai muncul dan semakin tinggi dari tahun ke tahun.
Retno lantas membagikan tips agar anak bisa terhindar dari cyber bullying
Baca Juga: Kekerasan Anak Semakin Marak, KPAI Catat 4.164 Kasus
1. Terus awasi anak gunakan gadget
Saat orang tua memberikan gadget, smartphone, iPhone, laptop, disertai fasilitas WiFi pada anak, seharusnya orang tua mampu memberikan pengawasan.
"Bukan hanya memberikan semua fasilitas, tetapi lupa mengawasi," kata Retno.
2. Bukan belikan, melainkan pinjamkan
Selama masih usia anak, orang tua jangan memberikan smartphone kepada mereka.
"Jangan dikasih atau diberi hadiah berupa smartphone, tetapi cukup dipinjamkan saja," kata Retno.
3. Batasi waktu anak pegang smartphone
Editor’s picks
Batasi waktu anak memegang smartphone. Menurut Retno, beberapa kasus anak yang kecanduan game online, mereka menghabiskan waktu saat malam hari untuk bermain game online.
"Sediakan loker khusus handphone, tiap pukul jam 10 malam, misalnya, semua handphone dikumpulkan jadi satu dalam loker," papar dia.
4. Berteman dengan anak di media sosial
Sebagian besar orang tua tidak berteman dengan anaknya di media sosial. Padahal berteman dengan anak di media sosial dapat menjadi filter awal mengetahui kegiatan mereka di dunia itu.
"Padahal sebelum anak melakukan kekerasan, mereka saling bully bahkan janjian pun di media sosial, dan ini tidak terpantau," ungkap dia.
5. Gunakan satu email
Jika anak menggunakan media sosial atau aplikasi, sebaiknya memakai satu email, yaitu email orang tua.
Hal ini supaya orang tua dapat memantau aktivitas anak mereka di media sosial, aplikasi, atau game online yang mereka mainkan.
6. Bangun hubungan harmonis tanpa gadget
Luangkan waktu untuk berbicara pada anak. Meski waktu orang tua terbatas, usahakan kualitas percakapan dengan anak tetap terjaga.
"Kuantitas tidak menjamin hubungan orang tua dan anak harmonis, tetapi kualitas percakapan. Banyak orang tua di rumah nyuruh anak lewat WhatsApp makan, gak didatangi langsung," ungkap Retno.
Retno juga meminta agar orang tua sering memberikan sentuhan kasih sayang pada anak serta membangun kepercayaan sebagai dasar hubungan.
Baca Juga: Bahaya Kekerasan Emosional pada Anak, Ini Dampak yang Bisa Terjadi