Epidemiolog UGM: COVID-19 Akan Jadi Flu Musiman di Indonesia

Pandemik diprediksi berlangsung lama

Jakarta, IDN Times - Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Riris Andono Ahmad, mengatakan cukup sulit bagi Indonesia untuk mencapai herd immunity melihat kondisi saat ini.

"Skenario ke depan, pandemik akan berlangsung cukup lama hingga fatalitas penyakit COVID-19 akan menurun dan akan menjadi flu musiman. Hal ini mirip dengan adanya flu Spanish yang sebenarnya sampai saat ini juga masih bersirkulasi," ujarnya dikutip laman ugm.ac.id, Rabu (21/7/2021).

1. Mobilitas menjadi faktor yang memengaruhi penurunan penularan

Epidemiolog UGM: COVID-19 Akan Jadi Flu Musiman di IndonesiaIlustrasi PPKM mikro (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Riris menilai, kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat Jawa dan Bali masih berjalan guna mereduksi lonjakan kasus COVID-19.

Berdasarkan data yang tersedia, saat ini mobilitas masih menjadi faktor yang dapat memengaruhi penurunan angka kasus COVID-19.

"Namun, melihat fakta yang terjadi setelah adanya kebijakan PPKM, di Yogyakarta hanya terjadi kenaikan jumlah orang yang berada di rumah sebesar 6 persen. Angka ini masih cukup kecil untuk dapat mampu mereduksi penularan COVID-19," jelasnya.

Baca Juga: Pemerintah Akan Terima 30 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Akhir Agustus

2. Diperlukan 70 persen populasi yang memiliki imunitas agar mencapai herd immunity

Epidemiolog UGM: COVID-19 Akan Jadi Flu Musiman di IndonesiaWarga antre mengikuti vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu, 26 Juni 2021 (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Pada saat PPKM berlangsung program vaksinasi masih terus digalakkan. Jenis vaksin gratis yang didapatkan oleh masyarakat utamanya adalah sinovac. Penggunaan vaksin ini memiliki tujuan untuk menciptakan herd immunity di Indonesia.

Berdasarkan teori, untuk mencapai kondisi herd Immunity diperlukan sebanyak 70 persen populasi yang memiliki imunitas.

“Dengan efikasi sinovac yang sebesar 65 persen dan target jumlah penduduk yang mendapatkan vaksin adalah 188 juta jiwa maka jumlah imunitas yang sebenarnya didapatkan adalah sebesar 122,2 juta jiwa. Angka tersebut belum cukup untuk mencapai kondisi herd immunity,” ujarnya

3. Bakal sulit capai herd immunity

Epidemiolog UGM: COVID-19 Akan Jadi Flu Musiman di IndonesiaIlustrasi vaksinasi (ANTARA FOTO/Fauzan)

Riris kembali menjelaskan pertimbangan lain adalah herd Immunity akan terbentuk jika target pemberian vaksin masih di dalam durasi imunitas terjadi. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan imunitas alami dari COVID-19 tergolong singkat.

“Melihat kondisi Indonesia saat ini cukup sulit untuk mencapai herd immunity terjadi,” tuturnya.

4. Strategi 3M, 3T, mereduksi mobilitas, dan vaksinasi harus terus berlangsung

Epidemiolog UGM: COVID-19 Akan Jadi Flu Musiman di IndonesiaKecamatan Medan Tuntungan lakukan Tracing kepada pedagang dan warga sekitar Pasar Melati Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Untuk itu, selayaknya strategi intervensi keju Swiss diperlukan dengan berbagai intervensi agar mereduksi kasus COVID-19. Seperti yang sudah kita lakukan bersama adalah penggunaan vaksin serta protokol kesehatan yang baik.

“Strategi 3M, 3T, mereduksi mobilitas, dan vaksinasi harus terus berlangsung agar angka kasus COVID-19 dapat terkendali. Langkah ini harus selaras dilaksanakan bersama baik dari pihak pemerintah dan masyarakat. Harapannya penularan COVID-19 di Indonesia dapat dikendalikan,” imbuhnya.

Baca Juga: IDI Sebut Vaksin Berbayar Usulannya: Untuk Percepat Herd Imunity

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya