Epidemiolog: Waspadai Varian Omicron XE, 10 Persen Lebih Menular
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, kemunculan varian Omicron XE perlu diwaspadai.
Dia menerangkan, varian terbaru ini merupakan rekombinan varian dari Omicron kelima setelah XA, XC, XB, XD.
"Biasanya mengikuti leluhurnya terutama Omicron, maka secara kemampuan (penularan) relatif mirip, yang membedakan XE memiliki kemampuan 10 persen dari pada (Omicron) BA.2," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Rabu (6/4/2022).
Baca Juga: Luhut: Kasus COVID-19 Omicron di RI Turun Tajam hingga 97 Persen
1. Varian Omicron BA.2 sudah jadi ancaman serius
Dicky mengingatkan, varian Omicron BA.2. sudah menjadi ancaman serius dan memperburuk situasi di Hong Kong dan negara tetangga lainnya.
"Meskipun konteks Indonesia saat ini melandai mungkin di beberapa daerah, namun secara nasional belum, karena angka positivity rate rata-rata masih di atas 5 persen, oleh karena itu fenomena mudik ini perlu disikapi dengan kewaspadan tinggi," imbaunya.
2. Varian baru Omicron XE belum ditemukan di Indonesia
Editor’s picks
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, varian baru Omicron XE saat ini belum ditemukan di Indonesia.
Meski demikian, Wiku memastikan, pemerintah akan terus memonitor perkembangan varian XE dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
"Sejauh ini menurut Kementerian Kesehatan varian yang pertama kali di Inggris ini belum ditemukan di Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/4/2022).
3. Masih butuh penelitian lebih lanjut
Wiku menerangkan, menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, Omicron XE merupakan gabungan atau rekombinan dari dua varian Omicron yang sudah ada sebelumnya yaitu BA.1 dan BA.2.
"Berdasarkan data awal bahwa kemampuan penularan Omicron XE sekitar 10 persen lebih tinggi dari Omicron BA.2, namun WHO menekankan perlu penelitian lebih lanjut," imbuhnya.
Baca Juga: Semakin Dekat! Thailand Laporkan Kasus Pertama Omicron XE