IMS 2020: Fachmi Idris, Berawal dari Puskesmas Jadi Bos BPJS Kesehatan

Simak visinya di Indonesia Millennial Summit 2020

Jakarta, IDN Times - Aktif di berbagai organisasi dengan latar belakang sebagai dokter dan dosen, membuat karier Fachmi Idris terus melejit. Terbaru, dia dipercaya kembali menjabat sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan.

Pria kelahiran Palembang, 1 Februari 1968 ini merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan (1993). Dia kemudian melanjutkan kuliah pasca- sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia (1998) dan lulus dengan predikat terbaik.

Pada 2003, Fachmi lulus program doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia dengan predikat Cum Laude. 

Pada 17-18 Januari 2020, Fachmi Idris akan berbicara di acara Indonesia Millennial Summit 2020 yang digelar IDN Times di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Batal Dinaikkan? Dirut BPJS: Ayo Gotong Royong

1. Mengawali karier sebagai kepala Puskesmas di daerah terpencil

IMS 2020: Fachmi Idris, Berawal dari Puskesmas Jadi Bos BPJS KesehatanIDN Times/ Anabel Yevina Mulyadi Wahyu

Dilansir dari laman bpjs-kesehatan.go.id, Fachmi mengawali karier di daerah perbatasan yang jauh dari pusat kota. Setelah dua tahun mengabdi, Fachmi dipercaya sebagai Kepala Puskesmas Makarti Jaya, Sungsang, Sumatera Selatan, yang merupakan daerah terpencil pada waktu itu, tepatnya di Musi Banyuasin.

Tidak hanya sibuk menjadi dokter, suami Dr. dr. Rini Sp.A ini juga menjadi tenaga pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

2. Aktif di berbagai organisasi dan pernah menjadi Presiden Ikatan Dokter Asia dan Oceania

IMS 2020: Fachmi Idris, Berawal dari Puskesmas Jadi Bos BPJS KesehatanDirektur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris (IDN Times/Lia Hutasoit)

Meski sibuk bekerja sebagai dokter dan dosen, Fachmi juga aktif dalam organisasi bidang keprofesian maupun bidang sosial kemasyarakatan.

Di bidang sosial kemasyarakatan, Fachmi didapuk menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional (2015 – 2020).

Sedangkan di bidang keprofesian, Fachmi didaulat menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (2003-2006), dan Presiden Ikatan Dokter Asia dan Oceania (The Confederation of Medical Association on Asia and Oceania) pada 2006-2009 yang berpusat di Tokyo, Jepang.

Saat ini, Fachmi juga tercatat sebagai Vice-Chairperson of the Technical Commission on Medical Care and Sickness Insurance pada International Social Security Association (ISSA) yang berpusat di Jenewa, Swis.

3. Fachmi Idris dipercaya dua kali jabat Direktur Utama BPJS Kesehatan

IMS 2020: Fachmi Idris, Berawal dari Puskesmas Jadi Bos BPJS KesehatanIDN Times/Indiana Malia

Fachmi juga pernah mengabdi sebagai Dewan Pengawas RS Mohammad Hoesin Palembang (BLU). Dia juga menjadi anggota Konsil Kedokteran Indonesia serta sebagai Ketua Komisi Kajian dan Penelitian Dewan Jaminan Sosial Nasional.

Berbagai posisi sudah dijabat saat Fachmi bergabung dengan PT Askes (Persero), mulai dari Dewan Komisaris sekaligus Ketua Komite Manajemen Risiko. Kemudian pada 2013, dia mengabdi sebagai Direktur Utama PT Askes (Persero), puncaknya pada 2014 dia dipercaya menjabat sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan sampai masa periode berakhir pada 2015.

Selama 2 bulan terjadi kekosongan posisi Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi kembali menaiki jabatan sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan pada 2016 sampai 2021.

4. IDN Times gelar IMS 2020 menghadirkan lebih dari 60 pembicara kompeten

IMS 2020: Fachmi Idris, Berawal dari Puskesmas Jadi Bos BPJS KesehatanANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2020. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini berlangsung pada 17-18 Januari 2020 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta.

IMS 2020 menghadirkan lebih dari 60 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh lebih dari 5.000 pemimpin millennial. Dalam IMS 2020, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2020 yang melibatkan 5.500 responden di 11 kota di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute bersama Nielsen bertujuan untuk memahami perilaku sekaligus menepis mitos stereotip di kalangan millennial.

Simak hasilnya di IMS 2020 dan ikuti perkembangannya di IDN Times.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Topik:

  • Sunariyah
  • Wendy Novianto

Berita Terkini Lainnya