Ganjar Pranowo Curhat Sulit Atur Pasar Saat Pandemik Virus Corona

Harus ada yang cerewet

Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui, sangat sulit mengatur pedagang di pasar agar mau mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemik virus corona.

Ganjar mengatakan, di pasar memang harus ada yang menegakkan aturan, patroli, dan juga cerewet.

"Lihat kondisi itu memang pasar tradisional sulit, makanya saya dorong terus kawan-kawan wali kota, bupati untuk atur terus jangan bosen, karena kita akan melindungi rakyat," ujar Ganjar dalam live Instagram edisi spesial HUT ke-6 IDN Times, Selasa (9/6).

Baca Juga: Ganjar Buka-bukaan soal Taktiknya Hadapi Virus Corona, Apa Saja? 

1. Penutupan pasar berikan syok terapi

Ganjar Pranowo Curhat Sulit Atur Pasar Saat Pandemik Virus CoronaPedagang Pasar Beringharjo menjadi salah satu yang sasaran rapid test. IDN Times/Tunggul Damarjati

Ganjar mencontohkan, dua hari sebelum lebaran pasar di Banyumas penuh sesak dengan pembeli, sebab saat itu mereka juga sudah dapat THR dan bansos.

"Ramainya minta ampun sampai bupati turun dan mengatur, serta berikan peringatan, kemudian bupati telepon saya izin tutup dua pasar dua hari, saya bilang bagus tutup, ini berikan shock terapi," ujarnya.

2. Pasar Karangayu ditutup setelah ada yang positif

Ganjar Pranowo Curhat Sulit Atur Pasar Saat Pandemik Virus CoronaGubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Karangayu Semarang. Dok Humas Jateng

Ganjar mengatakan, saat ini Pasar Karangayu di Semarang ditutup setelah ditemukan kasus positif COVID-19.

"Pasar Karangayu ada yang positif dalam 3 hari ini, mulai dari kemarin disemprotin," katanya.

3. Edukasi harus terus dilakukan agar masyarakat berubah

Ganjar Pranowo Curhat Sulit Atur Pasar Saat Pandemik Virus CoronaDinas kesehatan memeriksa suhu tubuh pengunjung di Pasar Karangayu Semarang. Dok. Satpol PP Kota Semarang

Ganjar menerangkan, edukasi sangat dibutuhkan agar perilaku masyarakat bisa berubah. Dia mengungkapkan, kondisi Pasar Karangayu sudah diatur jarak namun warga kembali berdempetan.

"Saya tanya ke pedagang sudah dijelasin, katanya udah tetapi masih kayak gini, mereka diam aja sambil ketawa-ketawa, artinya mereka enggak disiplin. Edukasi harus terus dilakukan tolong ditata jaraknya, tolong mereka harus pakai masker, tolong agar pakai sarung tangan plastik, jadi tidak bersentuhan," ujarnya.

Baca Juga: Cerita Kocak Ganjar Pranowo Diomelin Kades, Ternyata Cuma untuk Konten

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya