Hasil Autopsi Pemuda Buaran Meninggal Usai Vaksin Keluar, Ibu Histeris

Keluarga menilai ada yang ditutupi dalam autopsi Trio

Jakarta, IDN Times - Ibu Trio Fauqi Virdaus, warga Buaran, Jakarta Timur yang meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin AstraZeneca menangis histeris mendengar hasil autopsi yang dibacakan dokter RSCM pada Selasa (27/7/2021) sore.

"Wah, ibu nangis histeris, marah, karena dia kecewa dengan hasil autopsi, tiap hari pasang status mengutuklah," ujar Kakak Almarhum Trio, Viki saat dihubungi IDN Times, Rabu (28/7/2021) malam.

1. Hasil autopsi hanya tunjukan tidak ada komorbid, hanya ada flek di paru-paru

Hasil Autopsi Pemuda Buaran Meninggal Usai Vaksin Keluar, Ibu HisterisPemuda bernama Trio Fauqi Virdaus, warga Buaran, Jakarta Timur, meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin COVID-19. (istimewa)

Viki menerangkan, hasil autopsi Trio dibacakan melalui Zoom serta diikuti oleh Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI), Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI, Dokter dari RSCM, dab Puskesmas Duren Sawit.

Hasil autopsi hanya menerangkan dua poin saja, yakni Trio dinyatakan tidak ada komorbid atau penyakit penyerta. Poin dua, ada flek hitam di paru-paru tetapi flek ini tidak berkaitan dengan kematian.

"Hasilnya itu saja, jadi tidak ada komorbid baik penyakit jantung, diabetes, itu tidak ada. Makanya, kalau tidak ada komorbid, kondisinya sehat walafiat, tidak ada riwayat penyakit berat, ini murni karena vaksin dong," ujarnya.

Baca Juga: Ke Komnas KIPI, Keluarga Trio: Jangan Tukar Nyawa dengan Kuisioner

2. Keluarga merasa aneh dengan hasil autopsi

Hasil Autopsi Pemuda Buaran Meninggal Usai Vaksin Keluar, Ibu HisterisPemuda bernama Trio Fauqi Virdaus, warga Buaran, Jakarta Timur, meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin COVID-19. (istimewa)

Viki menambahkan pihak keluarga terus mendesak penyebab kematian Trio namun baik Komnas KIPI serta pejabat dinas setempat tidak bisa memastikan lagi.

"Mereka mengelak tidak mengakui. Mereka hanya mengucapkan sudah mengusahakan dengan maksimal. Ini tidak ada komorbid, tidak ada penyakit lain, tetapi mereka tidak mengakui ini kan aneh," katanya.

3. Ibu Trio diminta tanda tangani surat pernyataan

Hasil Autopsi Pemuda Buaran Meninggal Usai Vaksin Keluar, Ibu HisterisIlustrasi meterai Rp10.000 (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Viki juga menemukan kejanggalan lain. Sebelum hasil autopsi dibacakan, ibu diminta menandatangani surat pernyataan yang dibawakan petugas dari Puskesmas Duren Sawit yang berisi pernyataan hasil autopsi yang dibacakan melalui Zoom meeting tidak boleh direkam, disebarluaskan melalui media sosial.

"Jadi kesannya ada yang ditutupin. Pas dibacain hasilnya itu saja, kita tanya terus penyebabnya (kematian Trio) mereka cuma jawab sudah berusaha maksimal, ya seperti orang ngeles. Makanya, saya nggak akan menahan, agar kasus ini tidak menghilang begitu saja," tegas Viki.

IDN Times menghubungi Ketua Komisi Komnas KIPI Prof Hindra Irawan Satari namun sampai berita ini ditulis belum ada respons.

4. Warga Buaran meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin COVID-19

Hasil Autopsi Pemuda Buaran Meninggal Usai Vaksin Keluar, Ibu HisterisIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Sebelumnya, Seorang pemuda bernama Trio Fauqi Virdaus, warga Buaran, Jakarta Timur, meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin COVID-19. Vaksin yang diterima oleh pegawai outsourcing di PT Pegadaian itu merupakan buatan AstraZeneca.

Kakak Trio, Viki, mengungkapkan adiknya mendapatkan vaksin AstraZeneca pada Rabu (5/5/2021). Ini merupakan vaksinasi dosis pertama bagi Trio.

Nahas, sekitar 24 jam kemudian atau pada Kamis (6/5/2021), pemuda berusia 22 tahun tersebut harus berpulang.

"Sangat cepat, 1x24 jam mungkin kurang gitu," kata Viki saat dihubungi IDN Times, Senin (10/5/2021).

5. Trio keluhkan demam tinggi

Hasil Autopsi Pemuda Buaran Meninggal Usai Vaksin Keluar, Ibu Histerisilustrasi demam (IDN Times/Mardya Shakti)

Namun, tak berselang lama, Trio mulai mengeluhkan demam tinggi, sakit kepala dan pegal di sekujur tubuh. Hal itu dikeluhkannya kepada sang ibu.

Viki mengatakan, Trio saat itu masih menganggap sakit yang dirasakan merupakan efek samping dari vaksin COVID-19 AstraZeneca.

"Singkat cerita, orang tua sempat menawarkan obat analgesic (pereda nyeri), tapi ditolak oleh almarhum karena dia takut habis divaksin," kata dia.

Selanjutnya, pada Kamis (6/5/2021) pagi, Viki mengatakan adiknya masih mengalami demam tinggi. Trio, yang merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, saat itu meminta adiknya memijat.

"Sampai akhirnya, dia (Trio) tuh mengalami sakit kepala yang lebih luar biasa lagi. Dan dia sempat mengeluh, berteriak, "aduh Mah, sakit banget". Gak lama kemudian dia mengalami syok, seperti kejang dan napas yang megap-megap," kata Viki.

Pihak keluarga pun membawa Trio ke rumah sakit terdekat dari rumah mereka, yakni RSB Asta Nugraha. Ia menceritakan pihak RS sempat ragu memeriksa Trio karena setelah divaksin. Mereka juga hendak merujuknya ke RS yang lebih besar.

"Selang beberapa menit, ada dokter yang memeriksa dia, dan dinyatakan bahwa almarhum sudah meninggal dunia," ungkap Viki.

Viki menerangkan Trio tidak memiliki penyakit bawaan. Adiknya itu pun belum pernah dinyatakan positif COVID-19.

Baca Juga: Keluarga Tuntut Penjelasan, Kemenkes masih Investigasi Wafatnya Trio

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya