Heru Budi Kaget Dengar Harga Kol di Pasar Kramat Jati

Heru ingin pastikan stok jelang Nataru tersedia untuk warga

Jakarta, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono melakukan sidak di Pasar Induk Kramat Jati, di Jakarta Timur pada Selasa (6/12/2022) pagi.

Peninjauan ini untuk mengendalikan inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), dan memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan terjaga.

1. Harga kol naik jadi Rp7 ribu per kilogram

Heru Budi Kaget Dengar Harga Kol di Pasar Kramat JatiTinjau Pasar Induk Kramat Jati, Pj Gubernur Heru Pastikan Ketersediaan Stok Komoditas Pangan Tetap Terjaga Jelang Nataru

Saat meninjau, Heru berbincang dengan pedagang sayuran Junaedi mengenai harga sayur. Heru kaget mendengar kenaikan harga kubis yang sebelumnya Rp5 ribu kini jadi Rp7 ribu per kilogram.

"Kok naik kemarin masih Rp5 ribu," tanya Heru.

"Iya Pak, sudah naik sejak dua hari, karena pengirimannya juga jauh dari Jawa (Timur)," ungkap Junaedi.

Baca Juga: Aksi Unik Pj Gubernur DKI Heru Budi Tutup Mulut soal Reuni 212 

2. Pemantauan untuk memastikan stok jelang Nataru tersedia bagi warga Jakarta

Heru Budi Kaget Dengar Harga Kol di Pasar Kramat JatiTinjau Pasar Induk Kramat Jati, Pj Gubernur Heru Pastikan Ketersediaan Stok Komoditas Pangan Tetap Terjaga Jelang Nataru

Heru mengatakan pemantauan ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan harga dan stok jelang Nataru tersedia bagi warga Jakarta.

"Sebelumnya, kita sudah melaksanakan rapat teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), guna menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting," ujar Heru.

Baca Juga: Potensi Gerakan Tanah di Jaksel dan Jaktim, Heru Budi: Waspada!

3. Heru canangkan gerakan menanam demi ketahanan pangan

Heru Budi Kaget Dengar Harga Kol di Pasar Kramat JatiTinjau Pasar Induk Kramat Jati, Pj Gubernur Heru Pastikan Ketersediaan Stok Komoditas Pangan Tetap Terjaga Jelang Nataru

Heru menambahkan pihaknya juga mencanangkan Gerakan Menanam demi ketahanan pangan, melaksanakan Operasi Pasar Murah bersama Perangkat Daerah terkait, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang.

"Kami juga berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, membangun komunikasi efektif dan memperluas cakupan kerja sama antardaerah, serta merealisasikan BTT (Bantuan Tak Terduga) untuk dukungan pengendalian inflasi," imbuh Heru.

Perlu diketahui, kebutuhan pangan di DKI Jakarta meningkat sekitar 1 sampai 12 persen pada bulan Desember 2022 dibandingkan November 2022. Peningkatan kebutuhan tertinggi pada komoditas telur ayam sebesar 12,72 persen, sementara peningkatan kebutuhan terendah pada bawang putih sebesar 0,76 persen.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya