IDAI: Pemerintah Harus Mau Buka Data soal Virus Corona!

IDAI minta pemerintah ikuti anjuran WHO

Jakarta, IDN Times - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Aman Bhakti Pulungan meminta agar pemerintah transparan dengan kondisi yang terjadi di Indonesia terkait wabah virus corona.

Aman mengibaratkan saat ini tenaga medis adalah tentara yang tengah berperang melawan musuh tidak terlihat.

"Kami para dokter bisa dikatakan kami-lah saat ini tentara pasukan khusus untuk perang ini, Ketuanya BNPB. Tetapi kami tidak tahu berapa jumlah musuh, tidak bisa melihat musuh di mana pun sekarang pada saat ini karena tidak diberi data transparan," ujar Aman dalam acara Mata Najwa, Rabu (18/3).

1. Pemerintah harus transparan

IDAI: Pemerintah Harus Mau Buka Data soal Virus Corona!washingtonpost.com

Aman menegaskan bahwa pihaknya tidak meminta data tersebut dibuka ke publik, namun bagi dokter yang merawat harus tahu namanya Orang Dalam Pengawasan (ODP) atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Kita semua ini bisa menjadi carrier ini akan membahayakan bila gak dikasih tahu hasilnya," ujarnya.

Baca Juga: 2 Staf di Kantor WHO Positif Terinfeksi Virus Corona

2. IDAI sulit prediksi karena tidak tahu data

IDAI: Pemerintah Harus Mau Buka Data soal Virus Corona!Penyemprotan disinfektan di Bandara Kertajati sebagai langkah antsipasi penyebaran virus corona. IDN Times/Istimewa

Aman melihat peningkatan kasus ini sangat besar dari awal bulan yang hanya satu dua kasus sekarang menjadi 200-an.Tidak ada statistik yang seperti ini.

"Kita juga sulit prediksi datanya karena tidak transparan, ini harus dilakukan sesegera mungkin, sedini mungkin dikasih tahu dan real time,"tegasnya.

3. Tes skrinning massal harus dilakukan

IDAI: Pemerintah Harus Mau Buka Data soal Virus Corona!(Foto hanya ilustrasi) petugas medis yang tangani pasien COVID-19 harus mengenakan alat pelindung diri atau APD (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Aman mengungkapkan sejumlah ahli kesehatan merekomendasikan salah satunya dengan skrinning massal. Menurutnya, tindakan tersebut penting agar dokter juga aman.

"Kenapa tes itu penting supaya kita tahu musuh kita berapa banyak ini, ini yang dilakukan di Korea dan skrining saja tidak cukup, tapi harus karantina dan social distancing," imbaunya.

4. Pemerintah harus belajar dari pengalaman negara lain

IDAI: Pemerintah Harus Mau Buka Data soal Virus Corona!ANTARA FOTO/Adiyta Pradana Putra

Aman juga menyayangkan sikap pemerintah yang tidak belajar dari pengalaman negara lain yang sudah terlebih dahulu terkena wabah virus corona. Pemerintah melalui juru bicaranya mengatakan tidak perlu tes karena masih bisa ditangani, yang tes harus ada gejala dulu. Aman menegaskan seharusnya pemerintah mengikuti anjuran WHO.

"Sekarang yang betul Yuri (jubir pemerintah COVID-19) atau Direktur Jenderal WHO? ya kita para dokter ikut pengalaman WHO yang mengatakan kita harus belajar dari kejadian yang sudah ada, masak gak mau belajar," tegasnya.

Baca Juga: Pandemik Virus Corona, Baca Surat Pakar Virus untuk Anak-anaknya

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya