Ingat! Penemuan Vaksin COVID-19 Bukan Berarti Pandemik Usai

Tetap patuhi protokol kesehatan dan jaga diri selalu ya!

Jakarta, IDN Times - Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio mengungkapkan, apabila vaksin COVID-19 sudah ditemukan dan dapat diberikan kepada masyarakat, bukan berarti pandemik telah berakhir.

Amin memcontohkan di kasus ketika vaksin anticacar ditemukan, di mana kala itu butuh waktu agar terbebas dari wabah tersebut selama 200 tahun lamanya.

"Jika sudah ditemukan, tidak berarti pandemik (COVID-19) selesai," ujarnya dalam diskusi daring, Jumat (4/9/2020).

1. Virus COVID-19 masih ada di sekitar

Ingat! Penemuan Vaksin COVID-19 Bukan Berarti Pandemik UsaiWawancara dengan Kepala Lembaga Eijkman, Amin Subandriyo di IDN Media HQ (IDN Times/Besse Fadhilah)

Amin mengungkapkan, sekali pun sudah divaksin, virus COVID-19 masih ada di sekitar kita. Jika manusia sudah kebal virus ini, corona mungkin akan musnah namun membutuhkan waktu yang lama. Di konteks cacar, itu butuh waktu 200 tahun.

"Tapi dengan adanya teknologi, maka tidak sampai 200 tahun akan musnah (virusnya). Yang diperhatikan, meski vaksin ada, tetap jaga protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker," imbuhnya.

Baca Juga: Erick Thohir: 1,5 Juta Dokter dan Perawat Prioritas Vaksin COVID-19

2. Proses Vaksin Merah Putih sudah 50 persen

Ingat! Penemuan Vaksin COVID-19 Bukan Berarti Pandemik UsaiIlustrasi Lembaga Eijkman (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Terkait vaksin sendiri, Amin mengungkapkan saat ini progres pembuatan Vaksin Merah Putih sudah berjalan sekitar 50 persen.

“Saat ini kami tinggal menunggu protein yang akan diekskresikan oleh sel mamalia. Paralel kami juga akan menggunakan sel mamalia mana yang lebih efektif dan efisien. Nantinya akan berlanjut uji klinis pada hewan dua atau tiga bulan lagi," paparnya.

3. Vaksin Merah Putih diberikan ke industri tahun depan

Ingat! Penemuan Vaksin COVID-19 Bukan Berarti Pandemik UsaiPresiden Joko Widodo tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa (11/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Amin menambahkan, pihaknya menargetkan dalam waktu sekitar Febuari hingga Maret 2021, Eijkman bisa memberikan vaksin ini ke industri untuk diproduksi. 

"Kami berupaya lebih cepat. Nantinya bila ada prosedur apa pun bisa diperpendek, akan kami lakukan termasuk penggunaan peralatan lab yang memungkinkan kita bekerja lebih cepat," ujarnya.

4. Vaksin akan diujicobakan kepada hewan

Ingat! Penemuan Vaksin COVID-19 Bukan Berarti Pandemik Usaipengujian klinis tahap III vaksin COVID-19 produksi Sinovac (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Amin juga menerangkan, saat ini pihaknya sedang menunggu protein yang dihasilkan oleh mamalia untuk melihat mana yang hasilnya paling efektif dan efisien.

“Kami akan melakukan uji kepada hewan yang akan dilakukan 2 sampai 3 bulan ke depan,” ungkapnya.

Baca Juga: Ini Perbedaan Vaksin Merah Putih vs Vaksin Sinovac

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya