Ini Alasan Jenazah ABK Asal Sulsel Dibuang ke Laut dari Kapal Tiongkok

Kapten kapal khawatir adanya penyakit menular

Jakarta, IDN Times - Setiap pekerjaan mempunyai risiko begitu pula bekerja di sebuah kapal yang berada di samudera luas. Tidak hanya menghadapi ancaman ombak besar, tapi juga kemungkinan dibuang ke luat jika meninggal di tengah pelayaran.

Baru-baru ini seorang pelaut asal Enrekang, Sulawesi Selatan bernama Muhammad Alfatah meninggal dunia di atas kapal berbenda Tiongkok. Hal tersebut viral setelah saat akun media sosial Facebook @enrekangdekat membagikan foto Alfattah dan surat dari Kementerian Luar Negeri dalam grup Enrekang Dekat.

Hal ini menuai banyak respons publik karena menilai hal itu miris. Namun, apakah sebenarnya hal itu lazim dilakukan?

1. Dua WNI yang meninggal di kapal jenazahnya dibuang di laut

Ini Alasan Jenazah ABK Asal Sulsel Dibuang ke Laut dari Kapal TiongkokDok.IDN Times/Istimewa

Dalam surat yang tertulis 16 Januari tersebut melaporkan bahwa dua WNI yang bekerja di kapal tersebut dilaporkan meninggal dunia di atas kapal dan jenazahnya telah dibuang oleh kapten kapal ke laut lepas. Salah satu dari kedua awal kapal yang meninggal itu adalah adalah Muhammad Al Fatah yang keluarganya tinggal di Sulawesi Selatan.

Hal itu dilakukan karena kapten kapal tersebut khawatir ada penyakit berbahaya yang dapat menular ke kru lainnya.

2. Kondisi mendiang Al Fatah saat di atas kapal

Ini Alasan Jenazah ABK Asal Sulsel Dibuang ke Laut dari Kapal TiongkokIDN Times/Sukma Sakti

Poin kedua surat tersebut menjelaskan tentang kronologi sejak awal Alfatah sejak menderita sakit. Berdasarkan laporan dari agen penyalur ABK, Ming Feng Internasional berlokasi di Republik Rakyat Tiongkok, pada 18 Desember 2019, kapten kapal memberi obat kepada Alfatah.

Hal itu dilakukan karena Alfatah merasa tidak enak badan. Kaki dan wajahnya bengkak, nafasnya pendek, dan dia merasa nyeri di dada. Meski sudah diberi obat, kondisi Alfatah tidak kunjung membaik.

3. Kapten kapal membuang jenazah ke laut karena khawatir adanya penyakit menular yang menjangkiti kru

Ini Alasan Jenazah ABK Asal Sulsel Dibuang ke Laut dari Kapal TiongkokAlmarhum Alfatah/facebook@enrekangdekat

Pada 27 Desember 2019 pukul 13.30 waktu setempat, Alfatah dipindahkan ke kapal Long Xing 802 yang akan berlabuh di Samoa untuk diantar ke rumah sakit. Namun, dia mengembuskan napas terakhir delapan jam setelah dipindahkan ke kapal.

Tanpa sepengetahuan agen, kapten kapal membuang jenazah ke laut karena khawatir ada penyakit menular yang menjangkiti kru lainnya.

Baca Juga: Jenazah ABK Dibuang ke Laut, BP3TKI Tunggu Petunjuk Kemenlu

4. Warganet memberikan sejumlah alasan mengapa jenazah di buang di laut

Ini Alasan Jenazah ABK Asal Sulsel Dibuang ke Laut dari Kapal TiongkokInstagram@nenk_update

Informasi tersebut menuai beragam komentar dari netizen di akun Instagram @nenkupdate yang juga mengunggah berita tersebut. Warganet mengungkapkan bahwa prosedur standar ketika seseorang meninggal di atas memang jenazahnya akan "dimakamkan" di laut.

Seperti yang diungkapkan akun Instagram @ramabima2306 yang menulis, "innalillahiwainnailahi rojiun", semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah. BTW aku pernah lihat cuplikan, klo ada pelaut yang meninggal emang langsung dibuang di laut, tapi mereka tetap disucikan, disholatkan bagi yang muslim, keluarga juga dikabari, mungkin...kalau dibawa ke daratan takut kelamaan jadi dihanyutkan ke laut, maaf ya kalau salah."

Senada, akun Instagram @indonesiaindah458 menuliskan, "Di dunia pelayaran yaa begitu kawan2 mau tidak mau memang kondisinya berlayar dan tidak memungkinkan
waktunya memang harus dibuang kayaknya ada di ajaran islam (tolong koreksi ya kalau salah).

Baca Juga: Viral Jenazah ABK Asal Enrekang Dibuang ke Laut Lepas saat Berlayar 

5. Surat pembuangan jenazah ABK viral

Ini Alasan Jenazah ABK Asal Sulsel Dibuang ke Laut dari Kapal TiongkokSurat penyampaian kasus pembuangan jenazah/@enrekangdekat

Sebelumnya, beredar surat pembuangan jenazah ABK. Surat bernomor 00574/WN/01/2020/66 tersebut berisi perihal penyampaian kasus pembuangan jenazah ABK WNI di laut lepas dan kasus lainnya di Kapal Long Xing 629.

Dalam surat yang ditujukan kepada Kepala BP3TKI Makassar tersebut, disebutkan Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat Perlindungan WNI dan BHI telah menerima berita dari KBRI Wellington pada 3 Januari perihal kasus jenazah dan kasus lainnya di Kapal Long Xing 629 di Apia, Samoa--sebuah negara kecil di Samudera Atlantik.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Miris! Meninggal di Atas Kapal, Jenazah ABK WNI Dibuang di Tengah Laut

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya