Innalillahi, Ketua IDI Tangerang Meninggal karena COVID-19

Sebanyak 374 dokter meninggal karena COVID-19

Jakarta, IDN Times - Kabar duka kembali menyelimuti tenaga medis Indonesia di tengah pandemik COVID-19. Dunia kesehatan hari ini kehilangan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Tangerang Selatan Dr H Imbar Oemar Gazali, MH.

Kabar ini dibagikan akun Instagram IDI cabang Tangerang pada Rabu (23/6/20210). Akun Instagram IDI menyatakan Imbar meninggal pada pukul 04.40 WIB.

"Telah meninggalkan kita, abang dan sahabat, sejawat kita Dr H Imbar Oemar Gazali, MH (Ketua IDI Cabang Tangerang Selatan). Meninggal pagi ini 23 Juni 2021, pukul 04.40 WIB. Semoga Almarhum diterima di Sisi Allah Yang Maha Kuasa. Aamiin," tulis akun tersebut.

Baca Juga: Situasi Serius! IDI Sarankan Indonesia Lockdown 2 Minggu  

1. Sebanyak 300-an dokter meninggal karena COVID-19

Innalillahi, Ketua IDI 
Tangerang Meninggal karena COVID-19IDI berduka genap 100 dokter meninggal (Instagram.com/ikatandokterindonesia)

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 PB IDI Profesor Zubairi  Djoerban ikut berduka cita atas wafatnya ketua IDI Tangsel. Dia mengingatkan sudah 300-an dokter yang meninggal karena virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok itu.

"Duka dan doa saya atas wafatnya Ketua IDI Tangsel Imbar Umar Gazali. Almarhum memberi segalanya untuk tangani Covid-19. Kami kehilangan, dan makin banyak dokter yang pergi. Sampai kini, sekitar 300-an dokter telah meninggal karena Covid-19. Tarik napas," cuitnya di akun Twitter pribadi, yang dikonfirmasi IDN Times.

2. Kematian dokter di Indonesia tertinggi di Asia

Innalillahi, Ketua IDI 
Tangerang Meninggal karena COVID-19Ilustrasi dokter meninggal karena COVID-19 ( ANTARA FOTO/Ampelsa)

Berdasarkan catatan Tim Mitigasi IDI per 6 Juni 2021, sudah ada 374 dokter yang meninggal dunia karena COVID-19. IDI juga mencatat angka kematian tenaga medis di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia, dan masuk lima besar di seluruh dunia.

Peningkatan kematian tenaga medis itu, ujar Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi, merupakan salah satu dampak akumulasi peningkatan aktivitas dan mobilitas yang terjadi, seperti berlibur, pilkada, dan aktivitas berkumpul dengan orang tidak serumah.

"Vaksin dan vaksinasi adalah upaya yang bersifat preventif dan bukan kuratif. Meski sudah ada vaksin dan sudah melakukan vaksinasi, kami mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, karena risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi, di mana rasio positif COVID-19 pada angka 29,4 persen. Situasi akan bisa menjadi semakin tidak terkendali jika masyarakat tidak membantu dengan meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3M," ujarnya dikutip dari ANTARA.

3. Perlindungan bagi tenaga kesehatan mutlak

Innalillahi, Ketua IDI 
Tangerang Meninggal karena COVID-19Ilustrasi Tenaga Kesehatan di Wisma Atlet (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Selain itu, IDI juga mendesak pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan untuk memperhatikan ketersediaan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan ,serta tes rutin untuk mengetahui situasi terkini mereka.

"Perlindungan bagi tenaga kesehatan mutlak diperlukan, diperlukan karena petugas kesehatan kini menjadi garda terdepan dan benteng terakhir mengingat masih adanya yang abai pada protokol kesehatan," tegas Adib.

Baca Juga: Kisah Dokter Harus Pilih Selamatkan 1 dari 3 Pasien COVID-19 di IGD

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya