Innalillahi, Sudah 2.754 Orang Meninggal karena Virus Corona

Hari ini pasien meninggal karena COVID-19 bertambah 34 orang

Jakarta, IDN Times - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan, jumlah pasien virus corona atau COVID-19 yang meninggal dunia bertambah 34 orang.

"Pasien meninggal bertambah 34 orang, jadi total kasus 2.754," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Minggu (28/6).

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 di Dunia Mencapai 10 Juta Orang 

1. Kasus positif bertambah 1.198 dan sembuh 1.027 orang

Innalillahi, Sudah 2.754 Orang Meninggal karena Virus CoronaInfografis alat rapid test di Palembang. (IDN Times/ Arief Rahmat)

Untuk kasus positif virus corona, Yuri mengungkapkan, bertambah 1.198 sehingga total menjadi 54.010 kasus.

"Total spesimen yang sudah kita periksa ada 770.600 spesimen, dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan peningkatan kasus positif sebanyak 1.198 kasus," ungkapnya.

Sedangkan pasien yang berhasil sembuh dari virus corona berjumlah 1.027 orang.

"Kasus sembuh bertambah 1.027 orang, jadi total kasus sembuh 22.936," imbuhnya.

2. Masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan di tempat rawan

Innalillahi, Sudah 2.754 Orang Meninggal karena Virus CoronaDok.IDN Times/Istimewa

Yuri menegaskan, adanya kasus positif berarti masih ada orang sakit yang terkonfirmasi positif tetapi tidak melaksanakan isolasi diri dengan baik. Selain itu, Yuri juga mengatakan, masih ada kontak tracing dari kasus konfirmasi positif yang dirawat, tapi belum bisa diperiksa di laboratorium.

Dia juga mengungkapkan, masih ada kelompok yang rentan tertular karena tidak menjaga jarak, memakai masker, dan tidak rajin mencuci tangan. Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan di tempat rawan seperti kantor.

"Di kantor kita harus memperhatikan betul tempat kerja, sehingga physical distancing atau menjaga jarak bisa dilaksanakan, pastikan sekalipun sudah berada di kantor tetap menggunakan masker dengan benar," imbaunya.

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 10 juta orang

Innalillahi, Sudah 2.754 Orang Meninggal karena Virus CoronaAntrean untuk tes asam nukleat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 16 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Kasus pasitif COVID-19 di dunia sudah tembus 10.066.201 orang. Dikutip dari laman World O Meter pada Minggu (28/6), kasus tertinggi tercatat berada di Amerika Serikat dengan total 2.593.641 kasus dan korban meninggal mencapai 128.132 jiwa.

Berdasarkan catatan laman World O Meter, total kasus kematian akibat COVID-19 mencapai angka 500.540 kasus. Sedangkan kasus sembuh tercatat 5.451.616.

Dari laman yang sama, tercatat kasus yang terinfeksi saat ini berdasarkan catatan kasus aktif mencapai 4.114.045 kasus. Satu persen di antaranya berada di fase serius atau kritis, yaitu sebanyak 57.705 kasus.

4. Gejala dan cara pencegahan virus corona

Innalillahi, Sudah 2.754 Orang Meninggal karena Virus CoronaSeorang penumpang kapal saat diambil sampel darahnya. Fariz Fardianto/IDN Times

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [UPDATE] Ada 10.853 Orang Positif COVID-19 di DKI Jakarta

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya