JK Sarankan Daerah Zona Merah Virus Corona Di-lockdown
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan agar daerah yang sudah masuk zona merah penyebaran virus corona dikunci atau lockdown, agar masyarakat dari luar tidak bisa masuk. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 yang bisa saja dibawa oleh pemudik.
"Tentu yang terbaik itu daerah yang zona merah istilah lockdown atau dikunci, sehingga tidak terjadi masyarakat pergi ke daerah lain," ujar Jusuf Kalla atau JK dalam acara Suara Millennial by IDN Times, Senin (30/3).
Baca Juga: Spanyol Lockdown, Pemain Ini Kabur dengan Tempuh Jarak 3.000 KM!
1. Pemudik terpaksa pulang kampung karena kehilangan pekerjaan
Menurut JK, orang-orang yang pulang kampung atau mudik terpaksa melakukannya, karena sudah kehilangan pekerjaan sehingga tidak mendapat penghasilan.
"Mereka terpaksa bukan gembira karena mudik, mereka kehilangan pekerjaan jadi lebih baik pulang kampung, mungkin kehidupan lebih murah, bisa makan, tidak perlu kontrak rumah, jadi bukan untuk senang-senang," papar JK.
2. Sudah ada 14 ribu pemudik dari Jabodetabek
Editor’s picks
Sementara itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah mendapatkan laporan dari kepala daerah, dan mereka menyatakan para pemudik dari wilayah Jabodetabok sudah mencapai 14 ribu orang.
Jokowi mengatakan, arus mudik di tengah pandemik virus corona akan berisiko besar semakin masifnya penyebaran COVID-19 ke daerah lain.
"Adanya mobilitas orang yang sebesar itu sangat berisiko memperluas penyebaran COVID-19. Laporan yang saya terima dari Gubernur Jawa Tengah, Gubernur DIY, pergerakan arus mudik sudah terjadi lebih awal dari biasanya," kata Presiden Jokowi dalam siaran langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/3).
3. Delapan hari terakhir tercatat ada 876 armada bus yang mengangkut pemudik dari Jabodetabek
Sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan status tanggap darurat dan mengimbau semua aktivitas dilakukan di rumah, Jokowi mengatakan, sudah terjadi percepatan arus mudik, terutama bagi pekerja informal di Jabodetabek.
"Dan selama delapan hari terakhir ini tercatat ada 876 armada bus antar provinsi, yang membawa kurang lebih 14 ribu penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY," sebut Jokowi.
Baca Juga: [UPDATE] Episentrum Baru, Virus Corona Tewaskan 33.956 Orang di AS