Kala Pejabat Curi-curi Vaksin Booster, Nakes Menjerit Sulit Vaksinasi

Pemerintah seharusnya tegas, nakes prioritas vaksin booster

Jakarta, IDN Times - Vaksinasi dosis ke-3 atau vaksinasi booster bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan sudah dimulai sejak 16 Juli 2021. Kementerian Kesehatan telah menegaskan vaksin booster saat ini hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan.

Namun, sejumlah pejabat negara mengaku sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga alias booster kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Pengakuan secara tak sengaja itu disampaikan saat Jokowi meninjau vaksinasi COVID-19 di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (24/8/2021).

Padahal masih banyak nakes yang mengeluh kesulitan mendapatkan vaksin dosis ketiga.

1. Vaksinator di Jakarta sulit dapat vaksin booster

Kala Pejabat Curi-curi Vaksin Booster, Nakes Menjerit Sulit VaksinasiVaksin Moderna yang digunakan sebagai Vaksin Booster bagi Tenaga Kesehatan. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Seorang tenaga kesehatan yang bekerja di sentra vaksinasi di Jakarta mengaku hingga kini belum mendapatkan vaksin booster. Perawat yang enggan menyebutkan namanya ini sudah bertanya ke sejumlah organisasi namun belum mendapatkan info.

"Saya sudah cari dan daftar tapi belum dapat info kapan bisa dapat vaksin booster," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Jumat (27/8/2021).

Mendengar adanya info pejabat yang mudah dapatkan vaksin booster, dia merasa sedih terlebih masih banyak temannya yang juga belum dapat vaksin dosis ketiga. Dia berharap pemerintah tegas terhadap peraturan yang dikeluarkan.

"Saat ini saya dengar masih diprioritaskan untuk nakes, apalagi saya juga teman-teman vaksinator tiap hari bertemu ratusan orang, jadi jika ada yang mudah dapatkan vaksin booster gemas aja ya, saya saja susah banget carinya," ungkapnya.

Baca Juga: Jokowi Didesak Tidak Ikut-ikutan Terima Vaksin Booster COVID-19

2. Prioritas vaksin booster untuk nakes di rumah sakit

Kala Pejabat Curi-curi Vaksin Booster, Nakes Menjerit Sulit VaksinasiSejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Sementara berdasarkan, laporan yang masuk dalam LaporCovid-19, seorang dokter yang bekerja di sebuah klinik kesehatan di Bandar Lampung mengaku sulit mendapatkan vaksin dosis ketiga. Menurutnya, kondisi ini karena vaksin Moderna untuk vaksin booster diutamakan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit dan Puskesmas.

"Kami yang bekerja di klinik bisa vaksin hanya jika persediaan masih ada dan itu tidak tahu kapan," ungkapnya.

3. Gubernur Kaltim mengaku sudah dapat vaksin booster

Kala Pejabat Curi-curi Vaksin Booster, Nakes Menjerit Sulit VaksinasiGubernur Kaltim Isran Noor. Potret diambil saat Isran memberikan keterangan soal IKN kali pertama pada 2019 lalu (IDN Times/Yuda Almerio)

Saat masih banyak nakes yang menjerit dan sulit dapatkan vaksin booster, mirisnya para pejabat tidak malu mengakui sudah disuntik vaksin dosis ketiga alias booster pada Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (24/8/2021).

Gubernur Kalimantan Timur, Wali Kota Samarinda, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku telah mendapatkan booster vaksin ketiga. Bahkan, Isran Noor mengaku sudah mendapat booster merek vaksin Moderna. 

“Sudah booster semua, Pak. Presiden belum ya?” tanya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, pada Jokowi.

Jokowi mengaku belum mendapatkan booster dan memilih menunggu saja. Sebab, saat ini prioritas vaksin booster diberikan kepada tenaga kesehatan. 

 

Baca Juga: Pejabat Disuntik Vaksin Booster, DPR: Melukai Hati Rakyat! 

4. Vaksin terbatas lebih baik diberikan pada yang belum vaksin

Kala Pejabat Curi-curi Vaksin Booster, Nakes Menjerit Sulit VaksinasiMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Rapat tersebut membahas ketersediaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Mendengar hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tidak memberikan tanggapan secara tegas terkait vaksin booster untuk pejabat.

Dia menerangkan secara umum bahwa vaksin ketiga secara klinikal terbukti memberikan perlindungan lebih baik. Namun, Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat ini tidak menganjurkan vaksin booster untuk masyarakat.

"Kenapa WHO tidak menganjurkan, bukan masalah klinical tapi etical, karena sampai saat ini baru 58 juta (orang) suntik pertama sekitar 30 juta dosis kedua. Dengan jumlah vaksin yang masih terbatas mungkin akan lebih pas memang itu kita berikan kesempatan kepada teman-teman yang even (bahkan) belum mendapatkan kesempatan untuk suntik pertama," ucap Budi dalam rapat DPR, Rabu (25/8/2021).

5. Kemenkes tegaskan vaksin booster untuk nakes

Kala Pejabat Curi-curi Vaksin Booster, Nakes Menjerit Sulit VaksinasiTenaga kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 Moderna untuk disuntikkan ke penerima vaksin. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Pada Surat Edaran HK.02.01/I/ 1919 /2021, Kementerian Kesehatan menjelaskan vaksinasi dosis ketiga hanya diberikan untum nakes

“Kami mengimbau kepada pemerintah daerah untuk memberikan vaksin merek Moderna sebagai dosis ketiga hanya kepada nakes. Selain untuk nakes, vaksin COVID-19 Moderna juga diperuntukkan bagi publik, khususnya ibu hamil dan masyarakat yang memiliki komorbid, yang belum pernah mendapatkan vaksinasi sama sekali,” terang Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi.

 

Baca Juga: Ada Pejabat dapat Vaksin Booster, Ini Respons Menkes 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya