[UPDATE] Meroket Lagi, Kasus Positif COVID-19 Bertambah 1.607 Hari Ini

Penularan virus COVID-19 terus bertambah

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, mengungkapkan kasus positif hari ini bertambah 1.607, sehingga jumlah total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 63.749 .

"Jumlah spesimen yang diuji 21.054 dengan hasil positif 1.607 dan negatif 8.899," ujar yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Minggu (5/7/2020).

1. Jumlah kasus positif sebagian besar tidak dirawat di rumah sakit

[UPDATE] Meroket Lagi, Kasus Positif COVID-19 Bertambah 1.607 Hari IniDok.IDN Times/RSUD Tabanan

Yuri mengatakan jumlah keseluruhan kasus positif bukan semua masuk ke rumah sakit, karena sebagian besar didapatkan dari hasil kontak tracing dari kasus yang dirawat di rumah sakit.

"Dari kontak tracing, kita lakukan pemeriksaan secara masif dengan menggunakan pemeriksaan antigen maupun menggunakan metode tes cepat molekuler," imbuhnya.

Baca Juga: Kementan: Kalung Antivirus Corona Belum Diuji untuk COVID-19

2. Banyak kasus positif COVID-19 tidak bergejala

[UPDATE] Meroket Lagi, Kasus Positif COVID-19 Bertambah 1.607 Hari IniSalah seorang peserta UTBK (kiri) saat di-rapid test gratis di Universitas Airlangga, Minggu (5/7/2020). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Yuri menegaskan kasus positif yang ditemukan justru tidak menunjukkan gejala yang diindikasikan dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu, langkah yang tepat menangani kasus ini adalah isolasi mandiri.

"Ini penting karena kalau ini tidak dilaksanakan dengan baik, maka akan menjadi sumber penularan baru di tengah-tengah masyarakat," imbaunya.

3. Kasus positif COVID-19 di dunia capai 11 juta orang

[UPDATE] Meroket Lagi, Kasus Positif COVID-19 Bertambah 1.607 Hari IniAntrean untuk tes asam nukleat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 16 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Kasus COVID-19 di dunia pada Minggu (5/7/2020) pagi telah mencapai angka 11.371.645. Dari jumlah tersebut, 6.969.100 kasus adalah closed cases atau sudah selesai. Sedangkan, 4.408.545 kasus termasuk dalam active cases atau kasus yang masih aktif.

Dari 6.969.100 closed cases, 6.430.244 di antaranya adalah kasus sembuh. Angka tersebut mencapai 92 persen dari closed cases. Sedangkan, 532.856 kasus atau 8 persen lainnya adalah meninggal dunia.

4. Gejala dan cara pencegahan virus corona

[UPDATE] Meroket Lagi, Kasus Positif COVID-19 Bertambah 1.607 Hari Ini(Pengelola Gelora Bung Karno menyediakan tempat untuk cuci tangan) IDN Times/Arief Rahmat

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.7

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya