Keluarga ini Ngotot Ingin Dapat Bansos Meski Punya Dua Mobil dan Rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bantuan Sosial (bansos) dari pemerintah semestinya diperuntukkan bagi warga tidak mampu. Namun, satu keluarga di daerah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu ngotot ingin mendapatkan bansos padahal termasuk orang mampu.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Saroni mengungkapkan keluarga ini ingin stiker sebagai penanda di rumah keluarga tidak mampu ditempel agar dapat bansos meski tergolong mampu.
"Satu keluarga yang mampu di daerah ini yang justru bersedia rumahnya dipasang tanda, asal tetap dapat bansos padahal memiliki rumah permanen dan dua mobil, satu untuk usahanya dan satu mobil pribadi," ujarnya dilansir dari ANTARA, Selasa (10/11/2020).
1. Keluarga mampu bersedia rumahnya dipasang tanda tidak mampu asal dapat bansos
Saroni mengatakan pemasangan stiker tersebut sebagai penanda di rumah keluarga penerima manfaat bantuan sosial agar bantuan tepat sasaran.
"Namun ada keluarga mampu justru bersedia rumahnya dipasang asal tetap dapat bansos,” imbuhnya.
Baca Juga: Khusus DKI Jakarta, Diusulkan Tidak Ada Lagi Bansos Tunai Tapi Sembako
2. Keluarga ini tidak bersedia mengundurkan diri
Editor’s picks
Dia mengatakan, pendamping PKH di daerah ini telah melakukan pendekatan agar keluarga ini mengundurkan diri.
"Namun, keluarga ini tidak bersedia (mengundurkan diri), dan mempersilakan pendamping memasang stiker di rumahnya," ujarnya.
Pihaknya akan melibatkan babinsa TNI dan bhabinkamtibmas Polri di wilayah ini untuk mendatangi rumah keluarga tersebut, berharap yang bersangkutan ini membuat surat pernyataan yang isinya bahwa dia tidak layak lagi menerima bantuan sosial dari pemerintah.
3. Pemasangan stiker sebagai penanda keluarga tidak mampu
Dia menerangkan Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko sejak beberapa hari ini memasang stiker sebagai penanda di 1.000 rumah keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT) yang tersebar di dua kecamatan di daerah ini.
Stiker itu berbunyi rumah tangga miskin/prasejahtera, penerima bantuan sosial 1. PKH 2. BPNT merusak menghapus tulisan ini berarti keluar dari penerima bantuan sosial.
4. Pemasangan stiker penanda agar tepat sasaran
Dinas Sosial setempat memasang stiker penanda di rumah keluarga warga yang menerima manfaat bantuan sosial sebagai upaya mencegah penyaluran bantuan tersebut tidak tepat sasaran.
"Ditargetkan pemasangan stiker penanda di rumah penerima manfaat bantuan sosial ini berlanjut hingga 2021 agar semua rumah penerima bantuan terpasang stiker tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Bansos Tunai Lanjut Hingga 2021, Begini Cara Cek Penerima BST