Kematian Pasien COVID-19 di IGD Tinggi, Menkes Budi Beberkan Faktanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan peningkatan angka kematian pasien COVID-19 di rumah sakit naik. Sebagian besar, pasien meninggal dunia saat berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Biasanya rata-rata sebelumnya delapan hari setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit, sekarang rata-rata tiga hari atau empat hari sudah wafat, jadi yang meninggal di rumah sakit itu mendadak jadi lebih cepat," kata Budi melalui konferensi pers dipantau daring, Senin (2/8/2021).
1. Pasien meninggal di IGD tiga bulan terakhir naik
Selain itu, Budi mengungkapkan, dulu pasien COVID-19 banyak yang meninggal di ruang ICU atau isolasi. Namun, dalam tiga bulan terakhir banyak pasien yang meninggal di IGD.
"Kita lihat dulu kematian di IGD itu hampir tidak ada atau sedikit sekali. Pasien masuk IGD tunggu sebentar sampai ada kamar, kemudian di kamar kondisi memburuk masuk ke ICU. Jadi rata-rata kalau dulu kematian kamar atau ICU, tapi dalam tiga bulan terakhir, porsi kematian di IGD tinggi jadi sebentar di rumah sakit," imbuhnya.
Baca Juga: Klaim COVID Turun, Menkes: Skenario Buruk 70 Ribu Kasus Tidak Terjadi
2. Pasien pergi ke rumah sakit dalam kondisi buruk
Editor’s picks
Budi mengungkapkan tingginya kematian pasien di IGD karena sebagian besar pasien yang masuk dengan kondisi buruk, seperti saturasi oksigen rendah.
"Jadi rendah sekali (saturasi). Kesimpulan kita, bahwa banyak pasien yang terlambat tertangani di rumah sakit. Kita sudah melakukan analisa," kata Budi.
3. Pasien malu terinfeksi COVID-19
Budi menambahkan tingginya kematian akibat COVID-19 juga disebabkan banyak pasien yang merasa malu mengakui positif virus corona. Ia pun akan menggencarkan sosialisasi terkait penanganan COVID-19 ke masyarakat.
"Mereka malu jadi diminta diam atau dirawat keluarga untuk itu, kita akan coba sosialisasi lebih aktif," imbuh Menkes.
Baca Juga: Menkes Optimistis Target 2 Juta Vaksinasi per Hari Tercapai Agustus