Kemenkes Beberkan Alasan Vaksin Johnson & Johnson Belum Didistribusi

Kemenkes masih bahas distribusi vaksin Johnson & Johnson

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 500 ribu vaksin Johnson & Johnson telah diterima pemerintah Indonesia pada Sabtu (11/9/2021). Namun, sampai saat ini vaksin tersebut belum juga didistribusikan ke daerah.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan sampai pembahasan pendistribusian vaksin Johnson & Johnson belum selesai.

"Belum ditujukan daerah aglomerasi, belum final ya," ujar Nadia saat dihubungi IDN Times, Rabu (15/9/2021)

1. Vaksin Johnson & Johnson akan didistribusikan di Jawa

Kemenkes Beberkan Alasan Vaksin Johnson & Johnson Belum DidistribusiWamenkes Dante Saksono Harbuwono (Website/pbperkeni.or.id)

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan vaksin Johnson & Johnson merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Belanda melalui skema bilateral. Rencananya vaksin itu diberikan ke daerah yang cakupan vaksinasinya rendah.

“Di tahap awal ini vaksin Johnson & Johnson akan didistribusikan ke daerah aglomerasi di pulau Jawa yang masih rendah cakupan vaksinasinya," katanya.

Baca Juga: RI Terima 500 Ribu Dosis Vaksin Johnson & Johnson dari Belanda

2. Target penyuntikan vaksin 2 juta dosis per hari

Kemenkes Beberkan Alasan Vaksin Johnson & Johnson Belum DidistribusiIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Selain vaksin Johnson & Johnson, Indonesia juga menerima vaksin Sinovac dalam bentuk jadi sejumlah 2.075.000 dosis. Vaksin tersebut didapat melalui skema bilateral yakni kerja sama dengan COVAX Facility.

Jika dihitung dari kedatangan vaksin pertama pada Desember 2020 hingga tahap ke 56 dan 57 Sabtu (11/9/2021), maka Indonesia memiliki total lebih dari 232 juta dosis vaksin, baik dalam bentuk bahan baku maupun vaksin dosis jadi.

Dante menambahkan dengan kedatangan dua jenis vaksin tersebut pemerintah optimistis dapat mempercepat laju vaksinasi.

“Harapannya bulan ini kita dapat mencapai 2 juta dosis vaksin per hari. Hingga 10 September kemarin kita telah menyuntikan lebih dari 112 juta dosis vaksin COVID-19,” ucap Wamenkes.

3. Indonesia juga dapat vaksin AstraZeneca dari Belanda

Kemenkes Beberkan Alasan Vaksin Johnson & Johnson Belum DidistribusiVaksin Astrazeneca ( ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia juga telah menerima 657.000 dosis vaksin AstraZeneca. Vaksin diperoleh dari Belanda sebagai bagian komitmen dose sharing sebanyak tiga juta dosis.

“Atas nama Pemerintah Indonesia saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah Belanda atas solidaritas dan persahabatannya,” kata Retno.

Baca Juga: Fakta Penting tentang Vaksin COVID-19 dari Johnson & Johnson

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya