Kemenkes Gandeng UNICEF agar Dapat  Harga Vaksin Sepertiga Pasar

Indonesia bergabung dalam COVAX agar dapat vaksin COVID-19

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan dan UNICEF melakukan kerja sama yang memungkinkan untuk melakukan pengadaan vaksin dengan harga terjangkau pada Rabu (16/9/2020).

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, kemitraan global ini bukan satu-satunya inisiatif global, namun kerja sama pemerintah dan produsen terus dilakukan untuk memastikan vaksin COVID-19 tersedia di seluruh dunia baik negara yang berpenghasilan tinggi maupun negara berpenghasilan rendah.

"Dalam konteks COVAX Facility, UNICEF memiliki peran sangat penting. Setiap negara termasuk Indonesia nantinya akan memiliki akses yang aman, cepat dan merata terhadap vaksin COVID-19 apabila nanti vaksin sudah ditetapkan dan kemudian diproduksi," ujar Terawan dalam konferensi pers yang dipantau secara daring.

1. Pemesanan vaksin jumlah besar maka harga yang didapat akan lebih rendah

Kemenkes Gandeng UNICEF agar  Dapat  Harga Vaksin Sepertiga PasarKeterangan Pers Menteri Kesehatan di Kantor Presiden pada Senin (14/9/2020) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Terawan berharap terjalinnya kerja sama tersebut dapat mempercepat pengendalian COVID-19 tak hanya Indonesia namun juga dunia.

“UNICEF dan mitra-nya berkomitmen terhadap negara-negara yang telah bergabung dalam COVAX termasuk Indonesia, untuk mengadakan dan memberikan vaksin COVID-19 yang aman dan efektif secara cepat dan dalam skala besar,” ujarnya.

Pengadaan dan pembelian vaksin akan dilakukan melalui Supply Division UNICEF yang berkedudukan di Copenhagen, Denmark. Melalui divisi tersebut UNICEF dimungkinkan untuk melakukan pemesanan vaksin dengan jumlah yang besar dengan harga yang lebih rendah, sehingga akan terjadi penghematan yang signifikan.

Baca Juga: Bergabung dengan Covax, WHO Janjikan Indonesia Dapat Vaksin COVID-19

2. Indonesia mendapatkan jaminan akses terhadap vaksin COVID-19 berkualitas

Kemenkes Gandeng UNICEF agar  Dapat  Harga Vaksin Sepertiga PasarPresiden Joko Widodo tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa (11/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut hadir dalam kesempatan itu menambahkan, sejak COVID-19 ditetapkan sebagai pandemik, Indonesia aktif menjalin kerja sama internasional dan multilateral termasuk melalui WHO Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator – COVAX Facility, untuk mengupayakan kemudahan akses, keamanan dan harga vaksin yang terjangkau.

Indonesia masuk kategori Advanced Market Commitment (AMC) pada COVAX Facility. Dengan masuknya Indonesia pada COVAX Facility, maka Indonesia mendapatkan jaminan akses terhadap vaksin COVID-19 yang terjangkau dan berkualitas untuk 20 persen populasi berisiko pada akhir 2021.

"Hingga kini pemerintah Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan GAVI dan COVAX Facility guna mengetahui waktu persediaan vaksin dan harganya," katanya.

4. Kemitraan ini memungkinkan Indonesia membeli vaksin baru dengan harga sepertiga dari harga pasar

Kemenkes Gandeng UNICEF agar  Dapat  Harga Vaksin Sepertiga PasarIlustrasi imunisasi vaksin COVID-19. IDN Times/Arief Rahmat

Perwakilan UNICEF Indonesia Debora Comini, menjabarkan kesepakatan ini dilatarbelakangi oleh pandemik COVID-19. Kasus terkonfirmasi yang terus meningkat serta menempatkan negara dengan jumlah kematian tertinggi di Asia Tenggara, maka penting bagi Indonesia untuk mendapatkan kemudahan akses terhadap obat-obatan dan vaksin baru.

"Kemitraan ini akan memungkinkan Indonesia membeli vaksin baru seperti pneumococcal conjugate vaksin (PCV) dengan harga sepertiga dari harga pasar saat ini. Jika diukur secara nasional, hal ini dapat mencegah hampir 10.000 kematian anak setiap tahun,” ujar Comini.

Ia menilai ke depan, banyak negara yang berupaya keras memenuhi kebutuhan vaksin dan obat di wilayahnya. Untuk itu, melalui perjanjian kerja sama ini, ia meyakini Indonesia akan mendapatkan banyak keuntungan termasuk penurunan harga vaksin dan obat serta menjalin kerja sama pengembangan vaksin antara produsen dalam negeri Indonesia (Biofarma) dan UNICEF.

“Sementara kami sangat menantikan vaksin COVID-19, kami harus ingat untuk fokus pada hal-hal dasar. Imunisasi rutin untuk anak-anak, rantai pasokan yang kuat, petugas kesehatan terlatih dan masyarakat yang sadar akan manfaatnya. Ini adalah dasar yang tidak boleh kita lupakan,” kata Comini.

 

Baca Juga: Pengujian Vaksin Sinovac Tetap Berlanjut saat Vaksin AstraZeneca Terhenti

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya