Kemenkes: Pasien Suspek Cacar Monyet di Semarang Bukan Gay

Mayoritas pasien cacar monyet merupakan golongan LGBT

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah pasien suspek cacar monyet di Semarang merupakan salah satu golongan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Hal tersebut mencuat karena klaster cacar monyet menyerang lelaki dengan aktivitas seksual kelompok tertentu, yaitu lelaki berhubungan dengan lelaki atau gay.

"Bukan," ujar Juru Bicara Kemenkes, Syahril, saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (8/8/2022

1. Hasil swab pasien suspek cacar monyet negatif

Kemenkes: Pasien Suspek Cacar Monyet di Semarang Bukan GayJuru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril (youtube.com/FMB9ID_IK)

Syahril juga menyatakan hasil swab pasien suspek cacar monyet di Semarang negatif. Sehingga dipastikan kasus monkeypox sampai saat ini belum ditemukan di Indonesia.

"Hasil swab lesi atau ruam negatif, kondisinya stabil," kata Syahril.

Baca Juga: Cacar Monyet Bersifat Self-Limiting dan Bisa Sembuh Sendiri

2. Menkes akan lakukan pendekatan pada kelompok LGBT cegah cacar monyet

Kemenkes: Pasien Suspek Cacar Monyet di Semarang Bukan GayMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers Peresmian RSPJ Extensi Arafah Asrama Haji Embarkasi Jakarta, Senin (19/7/2021). (youtube.com/Pertamedika Training)

Sebelumnya Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, berencana melakukan pendekatan terhadap kelompok homoseksual, gay, dan biseksual untuk mencegah penularan penyakit cacar monyet atau monkeypox di Indonesia.

Dari 75 negara yang sudah ditemukan cacar monyet, mayoritas penderita cacar monyet merupakan kelompok tersebut.

"Benar, bahwa ini memang ada di kelompok tertentu yang memang penularannya relatif tinggi, sama seperti HIV/Aids. Jadi kita sekarang sudah melakukan pendekatan ke organisasi-organisasi yang mengelola kelompok-kelompok ini, untuk bisa melakukan surveillance secara aktif," ujar Menkes usai peluncuran Transformasi Kesehatan, Selasa (26/7/2022).

3. Gencarkan tes di kelompok LGBT

Kemenkes: Pasien Suspek Cacar Monyet di Semarang Bukan GayIlustrasi LGBT (IDN Times/Arief Rahmat)

Budi berharap melalui pencegahan tersebut, wabah yang sudah menyebar ke Singapura ini bisa diantisipasi penularannya di Indonesia.

"Kita lakukan pendekatan organisasi yang mengelola kelompok ini untuk sering melakukan tes secara aktif, karena cacar monyet ini menular jika ada gejala jadi lebih mudah terdeteksi," katanya.

Baca Juga: Cacar Monyet Bersifat Self-Limiting dan Bisa Sembuh Sendiri

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya