Kemenkes Perkuat 4 Hal di KTT G20 Bali, Cegah Kenaikan Kasus COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kementerian Kesehatan akan fokus memperkuat empat hal pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, yang akan diadakan pada Oktober 2022.
“Saat ini berbagai persiapan kesehatan terus dimatangkan. Karena pada prinsipnya kami ingin memberikan rasa aman kepada para peserta G20,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam siaran tertulis, Senin (11/7//2022).
Baca Juga: Menkes Ungkap 100 Persen Kasus COVID di Jakarta Varian BA.4 dan BA.5
1. Kemenkes siapkan dokumen prokes
Pertama, Kemenkes telah menyiapkan satu dokumen protokol kesehatan yang nantinya digunakan sebagai pedoman bagi para delegasi KTT G20.
Budi mengungkapkan, pedoman ini akan menjadi acuan pelaksanaan KTT, mulai dari kedatangan, selama acara, hingga kepulangan peserta. Saat ini pedoman masih dalam pengembangan, dan ditargetkan draf final akan rampung Agustus 2022.
“Kalau sudah jalan, semua harus mengikuti protokol kesehatan itu,” ujar Menkes.
2. Perkuat surveilans cegah kenaikan kasus
Editor’s picks
Budi menambahkan, seiring munculnya subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia, Kemenkes telah melakukan penguatan surveilans guna mencegah kenaikan kasus COVID-19.
Penguatan tersebut dilakukan dengan memperkuat 3T (Testing, Tracing, Treatment), pemeriksaan antigen kepada setiap delegasi serta menyiapkan infrastruktur surveilans berupa alat mesin Whole Genome Sequensing (WGS) di Universitas Udayana, Bali, untuk mempercepat pemeriksaan sampel.
“Sebelum acara, nanti di bulan September atau Oktober akan dilakukan surveilans untuk melihat karakteristik penularan COVID-19 di Bali,” kata Budi.
3. Vaksinasi COVID-19 digiatkan di Bali
Budi juga menegaskan, selama acara juga sediakan tes antigen untuk pendamping para delegasi, lalu harus daftar pakai barcode yang terhubung ke PeduliLindungi. Selanjutnya yang ketiga, vaksinasi. Menkes menyebutkan, cakupan vaksinasi COVID-19 di Bali saat ini sudah sangat baik. Namun demikian, upaya meningkatkan laju vaksinasi masih diperlukan untuk memperkuat kekebalan tubuh di masyarakat.
“Saya minta vaksinasi COVID-19 tetap didorong, baik yang dosis lengkap maupun booster. Kalau sekarang mulai digiatkan lagi, kita bisa drop vaksinnya karena jumlahnya masih banyak, ini untuk memastikan kekebalan masyarakat Bali bagus,” tutur Budi.
4. Lima rumah sakit disiapkan untuk pelayanan KTT G20
Kemudian, sebanyak lima rumah sakit telah disiapkan untuk rujukan pelayanan kesehatan KTT G20, di antaranya RSUP Sanglah, RSUD Bali Mandara, RS Siloam, RS BIMC Nusa Dua, dan RS Universitas Udayana. Selain rumah sakit rujukan, juga disiapkan fasilitas kesehatan di setiap hotel yang dijadikan lokasi pertemuan G20.
“Semua sudah kita koordinasikan supaya mempersiapkan diri menghadapi KTT. Dokter-dokter paru juga sudah kita siapkan, kalau perlu kita terbangkan langsung dari Jakarta untuk memastikan semua siap pada Oktober nanti,” imbuh Menkes Budi.