Kemenkes Temukan 6 Varian COVID-19 Kraken, Satu Pasien Pulang Umrah

Perkembangan COVID-19 di Indonesia masih terkendali

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan penemuan enam kasus COVID-19 varian Kraken di Indonesia. Dari enam pasien tersebut, dua pasien di antaranya berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari Polandia dan umrah.

Sementara, empat pasien lainnya yakni satu pasien perempuan 46 tahun sudah melakukan vaksinasi booster, kemudian tidak bisa dilanjutkan penyelidikan epidemiologi karena yang bersangkutan tidak tinggal di alamat yang diberikan.

"Terkait hal itu, sudah dikomunikasikan ke pengurus desa setempat, dan pasien saat ini sudah dinyatakan sembuh," ujar Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, dalam siaran tertulis, Selasa (21/2/2023).

Baca Juga: COVID-19 Kraken Masuk Indonesia, Ini Gejalanya! 

1. Pasien kedua sudah booster

Kemenkes Temukan 6 Varian COVID-19 Kraken, Satu Pasien Pulang UmrahIlustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Syahril menyebutkan, pasien kedua seorang perempuan berusia 22 tahun, status vaksinasinya sudah melakukan booster lebih dari enam bulan.

"Gejalanya ringan tanpa komorbid, saat ini sudah selesai melaksanakan isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh," katanya.

2. Total ada enam pasien varian Kraken

Kemenkes Temukan 6 Varian COVID-19 Kraken, Satu Pasien Pulang Umrahilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Pasien ketiga merupakan laki-laki berusia 47 tahun dan pasien keempat perempuan berusia 37 tahun. Keduanya saat ini sedang proses penyelidikan epidemiologi.

"Sejak Desember 2022 kita ada satu pasien, Januari tambah 5 pasien jadi total saat ini ada 6 pasien. Gejala pada pasien ini 4 di antaranya tidak bergejala dan dua pasien dengan gejala ringan," kata Syahril.

Baca Juga: Menkes: Virus Kraken Masuk Indonesia Melalui WNA Polandia

3. Varian virus ini memiliki karakteristik lebih cepat menular

Kemenkes Temukan 6 Varian COVID-19 Kraken, Satu Pasien Pulang UmrahIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Syahril mengungkapkan varian virus corona ini memiliki karakteristik lebih cepat menular dibandingkan dengan sub varian sebelumnya. Selain itu juga masih belum cukup bukti yang menunjukkan tingkat kesakitan dan kematian akibat orthrus lebih parah dari sub varian sebelumnya.

"Walaupun kasus COVID-19 varian kraken terlaporkan di Indonesia, sampai saat ini perkembangan COVID-19 di Indonesia masih terkendali," ujarnya.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya