Kemensos Tak Ada Anggaran untuk Santuni Korban Gagal Ginjal Akut 

Anggaran Kemensos sudah dialokasikan

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengaku Kementerian Sosial tidak mempunyai anggaran untuk memberikan santunan kepada korban gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI) progresif atipikal pada anak.

"Kami kan gak ada anggarannya, duit dari mana anggarannya, kalau itu nanti harus cuci darah itu kan tidak hanya sekali kan, harus berkali-kali duit dari mana kami berat biayanya," ujar Risma usai menerima bantuan dari DAIKIN dan Benihbaik .com di Gedung Kemensos, Senin (20/3/2023).

1. Anggaran Kemensos turun

Kemensos Tak Ada Anggaran untuk Santuni Korban Gagal Ginjal Akut Menteri Sosial Tri Rismaharini saat diwawancarai di ruang kerja wali kota Surabaya. IDN Times/Fitria Madia

Risma menyampaikan bahwa anggaran di Kemensos turun. Risma mencontohkan anggaran di Balai Kemensos turun sekitar Rp300 Miliar dibanding tahun lalu dan anggaran untuk bencana juga dipangkas 50 persen 

"Makanya saya itu harus hati-hati sekali mengunakan ini. Karena di balai (Kemensos) sekarang ini beda dengan beberapa tahun lalu, jadi itu balai menjadi tempat untuk ngurusin ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) orang terlantar, anak terlantar bermasalah dengan hukum, dan jumlahnya banyak," katanya.

Baca Juga: Risma Buka Suara soal Kabar Mantan Koruptor Tasdi Jadi Stafsus Mensos

2. Kemensos urusin ODGJ

Kemensos Tak Ada Anggaran untuk Santuni Korban Gagal Ginjal Akut Kemensos Bebaskan ODGJ Kakak Adik yang Dipasung 24 Tahun di Banten. (dok. Kemensos)

Risma mengungkapkan jika dia mengambil anggaran yang sudah dialokasikan, maka khawatir tidak bisa memberikan hak penerima bantuan lain.

"Jika saya gunakan (untuk) yang lain, orang- orang ini mau dikasih apa, orang ODGJ ini mau makan apa, makanya saya harus hitung supaya mereka sampai selesai tahun ini sampai nanti ada anggaran baru untuk memberi makan mereka," katanya.

3. Anggaran Kemensos sampai minus karena tragedi Kanjuruhan

Kemensos Tak Ada Anggaran untuk Santuni Korban Gagal Ginjal Akut Aparat keamanan berusaha menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Bahkan, lanjut Risma anggaran Kemensos sampai minus karena memberikan santunan korban tragedi Kanjuruhan.

"Kemarin Kanjuruhan itu kan gak terduga sekian ratus (juta) habis itu udah minus itu, jadi santunan itu sudah minus, karena saya ambil (anggaran) kan dari balai, kalau saya ambil dari situ gak cukup nanti," katanya.

"Di Solo kemarin saja, anak-anak yang bermasalah bukan karena hukum ya karena beberapa kasus seperti perkosaan dan lain sebagainya. Lalu anak-anak sakit yang perlu perawatan karena rumahnya di luar Jawa, mereka gak punya penginapan disini itu, kami tangani," ungkap Risma.

4. Muhadjir ungkap santunan gagal ginjal diproses Kemensos

Kemensos Tak Ada Anggaran untuk Santuni Korban Gagal Ginjal Akut Ilustrasi warga tengah menjaga pasien anak yang menderita gagal ginjal akut (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa santunan untuk pasien gagal ginjal akut pada anak tengah diproses di Kementerian Sosial (Kemensos).

"Saya juga sudah menyampaikan ke Bu Mensos. Bantuan gagal ginjal juga sekarang diproses di Kemensos, karena itu harus diverifikasi," kata Muhadjir, Rabu (8/3/2023).

Pasalnya Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin telah menyerahkan data penerima bantuan atau pasien gagal ginjal tersebut kepada Kemensos.

Baca Juga: Para Pakar Desak Investigasi Gagal Ginjal Anak Secara Menyeluruh

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya