Ketua PA 212: Negara Tidak Adil, Kerumunan Lain Banyak Tak Ditindak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif menilai negara tidak adil dalam penegakan protokol kesehatan COVID-19.
Slamet mengatakan bahwa adanya kerumunan di tengah pandemik COVID-19 tidak hanya dalam acara yang digelar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Petamburan pada 14 November 2020 saja, namun banyak kegiatan lain yang menimbulkan kerumunan.
"Masyarakat awam nilai ini kan negara hukum dan berlaku untuk semua, tetapi faktanya yang dipertontonkan oleh negara tidak ada keadilan. Kerumunan massa itu gak hanya sekarang kok," ujarnya dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan TransTV, Rabu (18/11/2020) malam.
1. PA 212 menilai ada perlakuan yang berbeda
Slamet mencontohkan beberapa waktu lalu, Wali Kota Medan melakukan iring-iringan yang menyebabkan masyarakat berkumpul, tanpa jaga jarak dan tidak pakai masker namun tidak ada penindakan.
"Tapi tidak ada berita sebesar ini, jadi ini ada sebuah perlakuan yang berbeda, ada ketidakadilan oleh negara. Kerumunan massa gak cuma sekarang, di Medan ada iring-iringan Pilkada, ada ormas lain yang kumpul, itu tidak ditindak,” katanya.
Baca Juga: Wagub DKI: Peristiwa Kerumunan Acara Rizieq Jadi Pelajaran Semua Pihak
2. Kerumunan di Jawa Tengah tidak ditindak
Slamet juga mencontohkan kerumunan yang dilakukan oleh Banser juga tidak ditindak oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Apa dipanggil Gubernur Jawa Tengah? Gak kan. Pejabat yang melakukan pelanggaran harus ditindak, anak pejabat yang melakukan pelanggaran ya harus ditindak," ucap Slamet.
3. Negara tidak ada masalah dengan Rizieq, murni pelanggaran hukum
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dany Amrul Ichdan menegaskan bahwa negara tidak mempunyai masalah dengan Rizieq, namun ini merupakan masalah hukum tentang pelanggaran protokol kesehatan.
"Gak ada hubungannya figur ulama dengan (sanksi) pelanggaran kesehatan, toh kerumunan di Medan juga sudah dipanggil, sudah jadi tersangka. Yang lain-lain sedang diproses. Ini (kerumunan terkait Rizieq) jadi ramai karena ada jutaan orang yang kumpul, jadi berita besar,” kata Dany.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bakal Diperiksa sebagai Saksi Kerumunan Rizieq di Bogor