Ketua PERSI: Klaim dan Insentif Lancar, Tak Ada Rumah Sakit Kolaps

Alhamdulillah, angka BOR rumah sakit menurun

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Kuntjoro Adi Purjanto mengungkapkan, saat ini pihaknya belum mendapatkan data atau laporan adanya rumah sakit yang kolaps, seperti satu bulan lalu saat kasus COVID-19 meningkat tajam.

"Insyaallah untuk seluruh rumah sakit Indonesia saat klaim COVID-19 lancar, insentif lancar justru semakin membaik. Persi sendiri tidak mendapatkan atau belum mendapatkan data ada rumah sakit yang kolaps," ujarnya dikutip YouTube Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Sabtu (21/8/2021).

Baca Juga: Puan Desak Pemerintah Segera Bayarkan Tunggakan Insentif Nakes

1. Keterisian rumah sakit sekarang di bawah 50 persen

Ketua PERSI: Klaim dan Insentif Lancar, Tak Ada Rumah Sakit KolapsPetugas tenaga kesehatan membawa pasien ke ruangan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

Kuntjoro menjelaskan saat ini rata-rata Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian rumah sakit di bawah 50 persen, artinya perawatan kasus COVID-19 di rumah sakit sudah mengalami penurunan.

"Kita lihat saja. Kita juga gak berani mengonversi kembali tempat tidur untuk pasien non-COVID-19, tetapi di Jakarta Selatan, sudah banyak pasien non-COVID-19 masuk," imbuhnya.

2. Satgas Penanganan COVID-19 klaim angka BOR nasional menurun

Ketua PERSI: Klaim dan Insentif Lancar, Tak Ada Rumah Sakit KolapsDokter Reisa Broto Asmoro/Tangkapan layar siaran BNPB

Senada, Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, mengatakan BOR rumah sakit rujukan COVID-19 nasional turun drastis. Hal ini tentunya menjadi kado manis pada Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia.

"Kado kemerdekaan kita yaitu berita baik penanganan COVID-19. BOR secara nasional 39,5 persen turun dari hari sebelumnya yakni 40,51 persen," kata Reisa dalam jumpa pers PPKM di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (18/8/2021).

3. DKI keluar dari 10 besar provinsi dengan kasus harian tertinggi

Ketua PERSI: Klaim dan Insentif Lancar, Tak Ada Rumah Sakit KolapsSuasana RS Darurat COVID-19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Reisa menjelaskan, angka BOR tersebut menandakan semakin sedikitnya pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. Ia juga memaparkan kasus aktif per Rabu (18/8/2021) sebanyak 343.203. Angka ini turun drastis dari puncaknya yang mencapai 600 ribu orang pada bulan lalu. 

“Sekali lagi doa kita terkabul doa saat kita menyambut tahun baru Muharam 1443 Hijriah yang lalu. Agar tahun ini lebih baik dari tahun lalu sedikit demi sedikit terjawab karena doa kita barengi dengan kerja keras bersama," tuturnya.

Misalnya Kota Jakarta, kata Reisa, menunjukkan penurunan kasus signifikan karena dalam waktu sepekan, DKI keluar dari 10 besar provinsi dengan kasus harian tertinggi.

“Semoga kedisiplinan masyarakat Jakarta dan sekitarnya tetap berlanjut, dan suasana kondusif dari COVID-19 berangsur tercipta di Ibu Kota ini,” ujar Reisa.

Baca Juga: [LINIMASA-7] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya