Ketua PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy akan Dimakamkan di Depok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Almarhum Ketua PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy yang meninggal dunia pukul 00.00 WIB, Kamis (21/11), rencananya akan dimakamkan ba'da salat zuhur di Depok.
"Di pemakaman dekat rumahnya di Depok," ujar tokoh Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dilansir dari Antara, hari ini.
1. Informasi pemakaman Bahtiar dari putrinya
Din Syamsuddin mengungkapkan informasi pemakaman diterima dari putri Bahtiar Effendy, Atia Ajani.
Ia menyebutkan pria kelahiran 10 Desember 1958 asal Ambarawa itu meninggal saat berada di ICU RSIJ Cempaka Putih.
2. Almarhum sosok cendekiawan sejati
Di mata Din Syamsuddin, sosok Bahtiar Effendy merupakan cendekiawan sejati. "Dia pembaca dan penulis," katanya.
Bahtiar sendiri merupakan guru besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia juga pernah jadi redaktur senior di Mmajalah Panji Masyarakat.
Editor’s picks
Baca Juga: [BREAKING] Ketua PP Muhammadiyah Wafat, Ucapan Duka Ramai di Medsos
3. Din menganggap Bahtiar seperti saudaranya sendiri
Din Syamsuddin mengatakan almarhum, merupakan sahabat karibnya sejak menempuh pendidikan di Fakultas Ushuluddin IAIN, yang saat ini berganti nama menjadi UIN Jakarta, hingga keduanya sama-sama melanjutkan studi ke Amerika Serikat pada 1986.
"Kami sama-sama mewakili pemuda Indonesia pada Konferensi Dunia Agama untuk Perdamaian di Nairobi pada 1984. Sejak itu kami bersahabat seperti saudara sendiri," ujarnya.
4. Almarhum berkomitmen menjalankan kepentingan umat Islam
Komitmen almarhum terhadap kepentingan umat Islam, katanya, sangat kuat sehingga dia geram jika ada perlakuan yang tidak adil terhadap umat Islam.
Sebagai muhajirun di Muhammadiyah atau seseorang yang berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama, almarhum menerima Muhammadiyah secara sejati dan cenderung fanatik.
Almarhum terpilih sebagai ketua PP Muhammadiyah periode 2015-2020.
Baca Juga: Ketika Bahtiar Effendy Minta Dahnil Berhenti Jadi Dosen untuk Politik