Ketua Satgas IDI: Vaksin Aman, Tenaga Medis Siap Divaksinasi

IDI menyayangkan jika ada tenaga kesehatan menolak divaksin

Jakarta, IDN Times - Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, hasil efikasi vaksin Sinovac berdasarkan uji klinis di Bandung sebesar 65,3 persen sudah menunjukkan vaksin tersebut aman dan efektif.

Zubairi mengatakan efikasi tersebut sudah di atas batas minimal persyaratan WHO yakni efikasi sebesar 50 persen.

"Yang penting aman dan efektif," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa (12/1/2021).

1. Manfaat vaksin luar biasa bagi tenaga kesehatan

Ketua Satgas IDI: Vaksin Aman, Tenaga Medis Siap DivaksinasiPetugas kesehatan mempersiapkan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (18/12/2020). Simulasi tersebut dilaksanakan agar petugas kesehatan mengetahui proses penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang direncanakan pada Maret 2021. (ANTARA FOTO/Jojon)

Terkait kesiapan tenaga medis untuk menerima vaksinasi, Zubairi mengatakan sudah siap. Dia menyayangkan jika ada tenaga medis yang menolak divaksin, sebab manfaat vaksin sangat banyak dan luar biasa terlebih bagi tenaga kesehatan.

"Kalau ada orang yang bilang (vaksin) buruk itu gak ada guna, malah membahayakan sebagian besar orang, sebab jika 70 persen orang di Indonesia sudah divaksin maka virus tidak bisa mencari inang, sehingga pandemik bisa berhenti, yang terjadi paling endemik," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Baca Juga: Efikasi Vaksin Sinovac di RI Paling Rendah, Ini Kata Bio Farma

2. IDI dukung vaksinasi COVID-19

Ketua Satgas IDI: Vaksin Aman, Tenaga Medis Siap DivaksinasiPetugas kesehatan memberikan contoh cara memvaksin seorang pasien saat simulasi pemberian vaksin COVID-19 Sinovac di Puskesmas Kelurahan Cilincing I, Jakarta, Selasa (12/1/2021) (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyatakan IDI mendukung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dan meminta agar menghentikan semua polemik yang ada.

"Mulai sekarang, kami mengimbau hentikan polemik. Kesimpulan prosedur keilmuan sudah kita dapatkan, kita mari kita dukung bersama vaksinasi persoalan COVID ini bisa kita akhiri," kata Daeng dalam konferensi pers dipantau daring, Senin (11/1/2021).

3. BPOM dan MUI telah pastikan vaksin COVID-19 aman, suci, dan halal

Ketua Satgas IDI: Vaksin Aman, Tenaga Medis Siap DivaksinasiVaksin Sinovac. IDN Times/Debbie Sutrisno

Dukungan tersebut diberikan karena IDI sudah memperhatikan dan mengikuti semua proses prosedur sudah dilakukan terhadap vaksin Sinovac, mulai penelitian uji klinis sampai penilaian.

"Ada dua otoritas yang melakukan penilaian, yakni Badan POM yang melakukan penilaian keamanan dan efektivitas, dan MUI tentang kesucian dan kehalalan. Prosedur yang dilakukan dengan profesional dan hati-hati dinyatakan bahwa vaksin ini aman, efektif dan dinyatakan vaksin ini suci dan halal," ujarnya.

4. BPOM sampaikan efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen

Ketua Satgas IDI: Vaksin Aman, Tenaga Medis Siap DivaksinasiKepala BPOM, Penny K Lukito (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menyampaikan vaksin Coronavac telah menunjukkan kemampuan dalam pembentukan antibodi dalam tubuh dan juga kemampuan antibodi dalam membunuh atau menetralkan virus.

"Hasil analisis terhadap vaksin corona dari klinik di Bandung menunjukkan efikasi sebesar 65,3 persen dan berdasarkan laporan, efikasi di Turki 91,25 persen, dan Brasil 78 persen," ujar Penny dalam konferensi pers dipantau daring, Senin (11/1/2021).

Penny menerangkan 14 hari setelah penyuntikan, hasil kemampuan vaksin membentuk antibodi sebesar 99,74 persen. Kemudian sampai dengan 3 bulan jumlah subjek yang memiliki antibodi masih tinggi yaitu sebesar sebesar 99,23 persen.

"Hasil efikasi tersebut sesuai dengan persyaratan WHO minimal sebesar 50 persen," imbuhnya.

Baca Juga: Ini Penyebab Efikasi Vaksin Sinovac di Indonesia Hanya 65,3 Persen

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya