Kisah Dokter Anita Buka Konsultasi Gratis di Tengah Wabah COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penyebaran virus corona COVID-19 kian masif di Indonesia. Bahkan per Selasa 31 Maret, angka positif sudah menembus 1.414 kasus yang menyebar di 32 provinsi.
Rumah sakit sudah mulai kewalahan melayani pasien yang semakin banyak. Namun, di tengah-tengah pandemi ini sejumlah tenaga medis di berbagai pelosok membantu masyarakat dengan membuka layanan konsultasi gratis melalui akun media sosial.
Salah satu dokter yang tengah viral karena menyediakan layanan konsultasi gratis yakni dokter Noor Anita Rahmalia.
Dokter yang saat ini bertugas di UPT Puskesmas Simpang Empat 1 dan RSU Mawar Banjarbaru, Kalimantan Selatan ini, dengan senang hati berbagi cerita kepada IDN Times seputar layanan konsultasi gratis ini.
Baca Juga: Dua Dokter Meninggal Dunia, IDI Telusuri Pola Baru Penyebaran COVID-19
1. Anita buka layanan konsultasi kesehatan gratis sejak 21 Maret
Dokter yang akrab disapa Anita ini mengaku sedih melihat teman-teman sejawat, terutama di kota besar, kewalahan menghadapi pandemi virus corona ini.
Dari lubuk hati, Anita ingin memberikan kontribusi lebih meski bertugas di pelosok Kalimantan. Melihat banyak juga teman sejawat yang membuka konsultasi gratis serta dorongan teman-teman, Anita membuka layanan konsultasi medis di akun media sosial mulai 21 Maret.
"Saya pikir tidak ada salahnya membantu sejawat lainnya yang berada di IGD dan faskes lainnya agar dapat menangani pasien yang benar-benar indikasi, untuk mendapat pertolongan medis," ujarnya melalui pesan yang diterima IDN Times, Rabu (1/3).
2. Anita terima ribuan pesan tiap hari
Anita tidak menyangka respons masyarakat begitu tinggi. Dalam satu hari dia mendapat ribuan direct message dari warganet. Dia juga mendapat penilaian positif dari masyarakat.
"Saya membuka layanan konsultasi via DM Twitter dan Instagram sejak 21 Maret, sampai saat ini animo masyarakat Twitter luar biasa sehingga DM Twitter membludak sekali," paparnya.
3. Ada juga yang iseng hanya ingin berkenalan saja
Editor’s picks
Namun, dari ribuan pesan yang masuk tidak semua ingin berkonsultasi. Ada juga yang hanya sekedar ingin berkenalan, ada yang iseng dan bertanya di luar masalah kesehatan.
"Saya membatasi hanya masalah COVID-19 sebenarnya, tapi tidak sedikit netizen yang menanyakan masalah kesehatan di luar itu, ada beberapa yang hanya iseng hehe," ungkapnya.
4. Anita pernah dimarahi dan dianggap pansos
Saking banyaknya pesan, Anita mengaku menjawab pesan dari netizen cukup menguras waktu. Sebab, dia menyisir pertanyaan dari bawah dan untuk menyelesaikan semua perlu beberapa hari.
Namun tidak semua orang menerima positif niat baik Anita. ada juga yang mengganggap Anita hanya panjat sosial saja.
"Sebagian netizen juga mungkin ingin mendapatkan jawaban secara cepat ya, sehingga beberapa marah-marah sampai ada yang menyebut saya hanya panjat sosial (pansos)," katanya.
5. "Jika ingin konsultasi silahkan, gratis"
Anita berusaha melayani pertanyaan netizen di sela-sela jadwal kerja. Selain itu, teman-temannya ikut membantu juga untuk menjawab beberapa pertanyaan netizen.
"Sampai sekarang saya masih membuka konsultasi gratis ya, jadi jika ada yang masih ingin berkonsultasi dipersilakan. Ini baru kali pertama melakukan seperti ini dan ternyata cukup membantu masyarakat, sehingga saya terapkan juga untuk melayani konsultasi gratis bagi masyarakat yang ada di wilayah kerja saya," ucapnya.
Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona
Baca Juga: Dokter Cimahi Meninggal karena COVID-19, Terjangkit di Klaster Lembang