Kisah Heroik Petugas Padamkan Api di Kalimantan, Ada yang Diamputasi 

Tidak hanya masalah kesehatan, nyawa juga jadi taruhannya

Jakarta, IDN Times - Di balik kebakaran hutan dan lahan yang mengepung beberapa wilayah di Indonesia, tidak banyak yang tahu bahwa ada orang-orang yang berjibaku memadamkam api demi membirukan kembali langit di wilayah tersebut. 

Salah satu kelompok yang tidak mengenal kata lelah bekerja siang malam memadamkan api adalah para pejuang gabungan dari Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), TNI, Polri, BNPB, BPBD dan lainnya.

Kepada IDN Times, salah satu petugas Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, bernama Naoval Aqly, menceritakan perjuangannya bersama teman-temannya memadamkam api di Kalimantan yang masih terjadi hingga saat ini.

Baca Juga: 37 Orangutan di Kalimantan Tengah Terkena ISPA akibat Kebakaran Hutan 

1. Sebulan terakhir tidak berhenti memadamkan api

Kisah Heroik Petugas Padamkan Api di Kalimantan, Ada yang Diamputasi Istimewa

Sudah satu bulan terakhir Naoval tidak berhenti memadamkan api yang membakar lahan gambut di Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

"Saya dan teman-teman saat ini memadamkan api di lahan gambut di sekitar Bandara H Asan, di sini kabut asap semakin pekat bahkan udara juga sudah menguning," ujar dia saat dihubungi IDN Times, Minggu (22/9).

2. Padamkan api dari pagi sampai dini hari

Kisah Heroik Petugas Padamkan Api di Kalimantan, Ada yang Diamputasi Istimewa

Laki-laki 27 tahun ini mengungkapkan, banyak tantangan dan ancaman yang mengintai petugas Manggala Agni selama menjalankan tugas. Sebab, mereka merupakan orang yang bersentuhan langsung dengan kepungan asap.

"Sejak terjadi kebakaran hutan dan lahan, kami setiap hari memadamkan api tanpa henti. Kami bekerja mulai pagi jam 09.00 sampai jam 22.00, bahkan kadang sampai jam 02.00 pagi," ungkapnya.

Tidak jarang, mereka makan siang  di tengah lokasi kebakaran. "Ya kami makan di tengah kepungan asap," ungkap Naoval. 

3. Jalan berkilo-kilo meter untuk mencapai sumber api

Kisah Heroik Petugas Padamkan Api di Kalimantan, Ada yang Diamputasi IDN Times/Istimewa

Untuk memadamkan api, dia menceritakan, petugas di lapangan sering kesulitan menemukan sumber air, sebab banyak sumber air yang mengering sehingga pihaknya juga dibantu BPBD setempat untuk suplai air.

"Selang air yang digunakan panjangnya terbatas, jadi kami juga dibantu mobil tangki air. Selain itu, butuh jalan berkilo-kilo meter untuk mencapai kepala api (sumber api)," katanya.

4. Ada petugas yang diamputasi bahkan kehilangan nyawa saat bertugas

Kisah Heroik Petugas Padamkan Api di Kalimantan, Ada yang Diamputasi Dok.IDN Times/Istimewa

Sebagai garda depan pemadam api, keselamatan petugas menjadi taruhan. Naoval mengatakan, jika tidak hati-hati api bisa membakar tubuh petugas. Sebab, api yang membakar lahan gambut keberadaannya tidak bisa diduga dan bisa meloncat. Sekilas permukaan lahan seperti tidak ada api, namun di dalam tanah lahan gambut api terus menghajar.

Sifat api di lahan gambut yang membakar ke bawah, membuat petugas cukup kewalahan. Bahkan ada beberapa petugas yang mengalami kecelakaan, bahkan ada yang meninggal.

"Saya belum pernah alami kecelakaan, tapi teman-teman ada yang sampai diamputasi karena terperosok dan tangannya masuk dalam lahan gambut yang penuh api, bahkan satu bulan lalu ada petugas yang meninggal karena tertimpa pohon. Ya, kita gak tahu kalau api sudah membakar bawah tanah, jadi bisa saja tiba-tiba pohon tumbang," ungkapnya.

"Jadi indikasi lahan tersebut aman adalah bebas asap bukan hanya bebas api," imbuhnya.

5. Petugas dihantui ancaman kesehatan yang menurun

Kisah Heroik Petugas Padamkan Api di Kalimantan, Ada yang Diamputasi ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Naoval mengakui, bekerja di tengah asap membuat kondisi kesehatan menurun. Tidak jarang teman-temannya sering mengeluh mulai diare, kepala pusing, dan sesak nafas.

"Satu minggu lalu, saya diperiksa petugas kesehatan dari Puskesmas ternyata paru-paru saya penuh karbon monoksida dan harus istirahat penuh selama dua minggu, tetapi kondisi Indonesia saat ini masih seperti ini, apalagi jumlah petugas terbatas," terangnya.

6. Petugas gabungan untuk padamkan kebakaran

Kisah Heroik Petugas Padamkan Api di Kalimantan, Ada yang Diamputasi Dok.IDN Times/Istimewa

Naoval mengatakan, ada 60 petugas dari Manggala Agni di Kalimantan Tengah yang tersebar di lima wilayah kerja, yaitu kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Lamandau, dan Kabupaten Sukamara.

"Titik api yang terus meluas tidak bisa kami padamkan sendiri dengan personel yang terbatas, sehingga kami juga dibantu TNI dan petugas BPBD," paparnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya