Kisah Karyawan Hotel Jadi Juru Masak Masjid Istiqlal 

Dulu bau parfum, sekarang bau terasi

Jakarta, IDN Times - Bau harum masakan langsung tercium saat memasuki dapur umum Masjid Istiqlal di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (8/5). Di dalam dapur, tampak dua juru masak sedang sibuk menggoreng ayam dan memasak sambal hijau di wajan besar. Di sisi kiri, ada tiga pria yang tengah memotong labu siam dan tempe.

Aktivitas dapur umum di Masjid Istiqlal memang sudah ramai sejak pukul 08.00 WIB. Satu di antara juru masak di sana bernama Astri Wulandari (38). 

Baca Juga: Sore-Sore Berkah: Berbohong untuk Kebaikan di Bulan Ramadan

1. Dari karyawan hotel jadi juru masak

Kisah Karyawan Hotel Jadi Juru Masak Masjid Istiqlal IDN Times/ Dini suciatiningrum

Astri tampak lihai mengoreng bumbu masakan. Tidak lama, dia meminta tolong pada temannya untuk membawa labu siam yang sudah dipotong.

"Mas, tolong labunya bawa sini," pinta Astri.

Astri merupakan satu-satunya juru masak perempuan di Masjid Istiqlal. Sambil memasak sayur labu, wanita berusia 38 tahun ini menceritakan awal masuk dalam tim masak salah satu masjid kebanggaan bangsa Indonesia tersebut.

Sebelumnya, dia bekerja sebagai marketing di sebuah hotel berbintang di Jakarta. Namun, dia terpaksa berhenti sebab sang suami juga bekerja di hotel yang sama.

"Suami juga meminta saya fokus mengurus anak saja," ujar ibu dua anak ini.

2. Astri sering dapat pesanan kue

Kisah Karyawan Hotel Jadi Juru Masak Masjid Istiqlal IDN Times/ Dini suciatiningrun

Astri memang suka memasak, terutama kue. Bahkan, dia sering mendapat pesanan kue dari tetangga juga dari masjid tempatnya bekerja sekarang, jika ada acara tertentu.

Selama tujuh tahun membuat kue, akhirnya Astri mendapat tawaran untuk membantu di dapur umum Masjid Istiqlal.

"Awalnya suami tidak mengizinkan, tetapi saat mengetahui kerja saya hanya setengah hari, akhirnya diperbolehkan," ucap dia.

Astri bekerja di dapur umum yang juga merupakan kantin Masjid Istiqlal mulai pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Namun saat bulan puasa, dia bekerja sampai pukul 14.00 WIB.

3. Punya pengalaman masak untuk 10 ribu jemaah

Kisah Karyawan Hotel Jadi Juru Masak Masjid Istiqlal IDN Times/ Dini suciatiningrum

Selama lima tahun menjadi juru masak di Masjid Istiqlal, Astri mengaku banyak suka dibanding duka yang dirasakan. Selain banyak teman, dia juga mendapat berbagai pengalaman, termasuk menyajikan ribuan menu buka puasa.

"Lima tahun yang lalu, semua menu makanan buka puasa harus dikoordinasi pihak Masjid Istiqlal semua. Jadi ya tiap bulan puasa, kita masak buat 5 ribu sampai 10 ribu jemaah tiap hari," ungkap Astri.

Astri menceritakan suasana dapur umum kala itu layaknya pesta hajatan. Hampir 50 orang membantu di dapur umum. Halaman masjid sebelah madrasah pun digunakan untuk memasak.

"Saat itu, masak mulai pukul 08.00 baru selesai semua sampai packing pukul 17.00. Gak cape juga sih, selain sudah terbiasa, saat itu yang bantu banyak," papar dia.

4. Menu buka puasa permintaan Uni Emirat Arab harus sempurna

Kisah Karyawan Hotel Jadi Juru Masak Masjid Istiqlal IDN Times/ Dini suciatiningrum

Bantuan dana memang mengalir dari mana-mana dalam penyediaan menu buka puasa untuk jemaah di Masjid Istiqlal. Di antaranya, dari Uni Emirat Arab. Meski begitu, yang mengatur menu buka puasa adalah pihak Masjid Istiqlal. 

"Tapi kalau Uni Emirat Arab minta yang sempurna, sayur, buah harus bagus, begitu juga ayam yang nomor satu dan dipotong empat, dan tidak ketinggalan harus ada puding," beber Astri mengenai dinamika persiapan menu buka puasa di Masjid Istiqlal.

5. Dulu bau harum, sekarang bau terasi

Kisah Karyawan Hotel Jadi Juru Masak Masjid Istiqlal IDN Times/ Dini suciatiningrum

Astri mengungkapkan penampilan memang berubah saat menjadi juru masak. Dia sukar memanjangkan kuku yang dulu sering dilakukan.

"Dulu suka pakai parfum, manjangin kuku, sekarang boro-boro melihara kuku, tiap hari juga bau terasi," canda Astri sambil tertawa.

Astri mengerti bahwa gajinya tidak sebesar saat dia bekerja di hotel, namun Astri senang dengan pekerjaan sekarang. Menurutnya, selain hanya bekerja setengah hari, dia juga bekerja sesuai hobi, yakni memasak.

"Saya senang kerja di sini, jam 12 sudah pulang, terus bisa kerja sambil makan, dan punya banyak waktu untuk anak-anak," imbuh dia.

6. Menu buka puasa dimasak oleh delapan vendor

Kisah Karyawan Hotel Jadi Juru Masak Masjid Istiqlal IDN Times/ Dini suciatiningrum

Sementara itu, koordinator takjil Masjid Istiqlal, Hasanuddin, merinci jumlah nasi kotak untuk buka puasa yang disiapkan tahun ini berbeda. Senin sampai Kamis, pihaknya menyajikan 3.500 nasi kotak, namun Jumat sampai Minggu bisa lebih, mencapai 4.500 sampai 5.000 kotak nasi.

"Tidak semua menu kami masak di dapur Masjid Istiqlal, namun kami juga menggandeng delapan perusahaan katering. Jika Senin sampai Kamis dapur Masjid Istiqlal memasak 500 nasi kotak, Jumat sampai Minggu 700 nasi kotak," jelas Hasanuddin panjang lebar.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Sediakan 5 Ribu Nasi Kotak Untuk Buka Puasa 

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya