Kisah Pasien COVID-19, di Ruang ICU 11 Hari Lihat Keranda Depan Mata

Bila tidak masuk ruang ICU mungkin sudah tidak tertolong

Jakarta, IDN Times - Waktu tiba-tiba terasa berhenti saat Andino Agustino dinyatakan positif terinfeksi virus corona (COVID-19). Perlahan dia menerima keadaan, namun pria 36 tahun ini tidak menyangka harus menjalani perawatan di ruang ICU selama sebelas hari.

"Syok banget pikiran juga sudah kemana-mana, karena pasien yang sampai masuk ICU kemungkinan hidupnya hanya 50 persen. Entah halusinasi atau tidak, hari pertama masuk ICU saya melihat keranda di depan kamar," ceritanya, membuka percakapan saat dihubungi IDN Times, Senin (8/2/2021) malam.

Menerapkan pola hidup sehat sudah dilakukan Dino sejak kecil, terlebih saat awal pandemik dia rutin berolahraga.

"Saya juga tidak habis pikir, saya sudah menjalani hidup sehat satu tahun belakangan, bahkan sebelum covid juga olahraga rutin," imbuhnya.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Aktif COVID-19 Indonesia Ada di Urutan 12 Dunia

1. Jika tidak masuk ICU mungkin tidak tertolong

Kisah Pasien COVID-19, di Ruang ICU 11 Hari Lihat Keranda Depan MataAndino Agustino saat jalani perawatan COVID-19 di Rumah Sakit (Instagram.com/sampinggenic)

Dino menceritakan, awalnya pada 12 November 2020 dia merasakan demam 37,6 derajat celcius. Dino hanya minum obat penurun panas dan harus istirahat. Tiga hari kemudian suhu tubuh Dino naik sampai 41 derajat celcius, hingga akhirnya ia dilarikan ke IGD RSPP Pertamina Extension Modular Simprug.

Dino mengatakan, saat di-screening ct thorax terdapat bercak putih di kedua paru-paru, hasil swab menunjukan Dino positif COVID-19. Dia merasakan demam menggigil sampai tulang selama seminggu. Batuk semakin menjadi, sampai batuk darah. Bahkan, dia sulit untuk bernapas

"Napas makin cepat, sesek banget, tarik napas panjang pun gak sanggup. Pasang selang oksigen, karena saturasi semakin buruk di bawah 90 persen, mungkin jika tidak langsung masuk ICU saya tidak tertolong," ungkapnya.

2. Dino alami pergolakan batin saat memasuki ICU

Kisah Pasien COVID-19, di Ruang ICU 11 Hari Lihat Keranda Depan MataAndino Agustino saat jalani perawatan COVID-19 di Rumah Sakit (Instagram.com/sampinggenic)

Sejumlah perawat yang menggunakan baju hazmat segera mendorong ranjang Dino memasuki ruang ICU. Di atas ranjang pasien, pikiran Dino berkecamuk.

"Separah itu ya saya, kenapa bisa masuk ICU, saya alami pergolakan batin, mencoba memproses kenapa harus pindah ke ICU, seburuk itukah keadaannya? Sedih, takut, sendirian, pasrah, takut banget karena dengar cerita kalau udah masuk ICU pasti terus perburukan dan akhirnya, pokoknya pikiran jadi negatif dan macam-macam, lumayan buat drop, sebab saya saat dinyatakan positif saya terima tapi tidak sampai kepikiran sampai masuk ICU, itu pertama kali saya alami," paparnya.

Dino berusaha mencerna dan menerima situasi saat berbagai peralatan medis dan selang terhubung di tubuhnya, termasuk alat bantu napas.

"Rasanya dada ini panas tiap ada oksigen yang masuk, gak enak tapi harus pakai agar oksigen masuk ke dalam paru-paru sebab saturasinya 85," ujarnya.

3. Berjuang melawan virus corona karena orang tua

Kisah Pasien COVID-19, di Ruang ICU 11 Hari Lihat Keranda Depan MataAndino Agustino saat jalani perawatan COVID-19 di Rumah Sakit (Instagram.com/sampinggenic)

Sendiri di ruang ICU dengan alat medis serta tubuh yang merasakan sakit membuat Dino sempat terpuruk. Bersyukur, dia masih bisa memegang gawai dan melihat keluarga dan teman-temanya memberikan dukungan meski hanya direspons dengan senyuman oleh Dino.

Namun, satu hal yang membuat Dino semangat melawan virus COVID-19 yang menggerogoti tubuhnya yakni senyum orang tuanya.

"Jika saya sampai tidak ada siapa yang akan mengurus mereka, dari situlah motivasi saya harus sembuh melawan virus ini, pokoknya bagaimana caranya harus semangat," ungkap Dino.

4. Meski negatif COVID-19, Dino alami longcovid

Kisah Pasien COVID-19, di Ruang ICU 11 Hari Lihat Keranda Depan MataAndino Agustino saat jalani perawatan COVID-19 di Rumah Sakit (Instagram.com/sampinggenic)

Selama 11 hari di ruang ICU, Dino berusaha membangkitkan mood dengan melakukan berbagai hal positif yang menyenangkan seperti mendengarkan lagu, nonton film, dan sering berbicara pada diri sendiri agar selalu semangat.

Meski demikian, Dino mengaku tidak mudah menjalani semuanya karena segala aktivitas dilakukan di ranjang tempat tidur termasuk buang air besar dan buang air kecil.

Selain itu, Dino harus menyiapkan mental saat tiba jadwal pengambilan darah untuk mengecek kadar oksigen tiap pagi.

"Jadi jarumnya tidak seperti biasa, ini lebih besar dan penyuntikan tegak lurus berasa ditusuk, jadi tiap pagi harus nyiapin mental," imbuhnya.

Berkat perawatan dan obat-obatan di ruang ICU, Dino berangsur pulih dan dinyatakan negatif COVID-19. Walau demikian, sampai saat ini dia masih merasakan batuk dan sesak saat kondisi tertentu.

"Kata dokter memang sudah negatif, namun paru-paru saya ada parutan ini yang namanya longcovid entah sampai kapan, dokter juga belum tahu karena ini virus baru," ungkapnya.

Melihat masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak memakai masker, dan jaga jarak kadang membuat Dino gemas.

"Tipe orang gini mungkin baru percaya jika dia yang kena,  ngerasain sakitnya baru deh berubah," imbuhnya.

Baca Juga: Viral Derita Pasien COVID-19, Lepas Oksigen bak Ikan Tanpa Air

Topik:

  • Sunariyah
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya